REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepala Dinas Pertanian Pemkab Lebak, Dede Supriatna mengatakan kehidupan petani pangan di Lebak termasuk sejahtera dan bisa membiayai pendidikan anak-anaknya. Karena itu, pihaknya mendorong generasi muda dapat melanjutkan usaha petani usia lanjut.
"Saya kira usaha tani pangan cukup menjanjikan, selain bisa memenuhi swasembada beras juga dapat diandalkan untuk pendapatan keluarga," katanya, Sabtu (7/3).
Menurut Dede, selama ini minat generasi muda di Lebak tidak tertarik dengan usaha pertanian pangan dengan alasan tak menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Selain itu pekerjaan sebagai petani selalu identik dengan kotor dan memalukan. Dengan begitu, ujar dia, banyak anak muda lebih memilih bekerja di pabrik, pemasaran, PNS atau perkantoran.
Di samping itu, kebanyakan profesi petani dijadikan pekerjaan alternatif setelah tidak ada pilihan pekerjaan lain. Ia khawatir dalam beberapa tahun ke depan di Lebak sudah sulit ditemukan petani sebab generasi muda sudah tidak mau bekerja sebagai petani.
"Tidak tertutup kemungkinan jumlah petani akan sedikit bahkan langka karena sekitar 85 persen hanya sebagai penggarap atau buruh tani, baru sisanya mereka yang mempunyai lahan sendiri," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, mengungkapkan sekitar 50 persen anggota kelompok tani padi di daerah itu berusia lanjut atau di atas 55 tahun.
"Kami tidak henti-hentinya mengimbau dan mengajak generasi muda usia produktif di bawah 40 tahun untuk menggeluti usaha pertanian pangan,"ujar dia.
Ia menyebutkan saat ini di daerah itu terdapat 1.678 kelompok tani padi. Menurut dia, meskipun sebagian petani di Kabupaten Lebak berusia lanjut tetapi mereka memberikan sumbangan besar terhadap ketahanan pangan di daerah itu.
"Buktinya selama tiga tahun terakhir ini, Lebak meraih penghargaan bidang pangan dari pemerintah," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Ruhyana mengatakan dirinya prihatin melihat anak-anak remaja di daerahnya tidak tertarik menjadi petani.
Padahal, petani di Lebak sebanyak 50 orang yang berusia lanjut mampu mendongkrak ekonomi keluarga hingga mampu menunaikan ibadah haji ke Makkah, Arab Saudi.