Sabtu 07 Mar 2015 21:13 WIB

Data Kebakaran Kebon Melati Simpang Siur, BPBD DKI Minta Maaf

Kebakaran Tanah Abang
Foto: Ist
Kebakaran Tanah Abang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI meminta maaf terkait simpang-siurnya data kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Perlu diluruskan jika informasi salah. Saya juga memohon maaf pada masyarakat jika ternyata kesalahan data itu bersumber dari kami," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Bambang  Surya Putra, Sabtu (7/3).

Aimpang-siur dalam data tersebut, terangnya, akibat banyak pihak yang melakukan penghitungan dengan menggunakan teknik yang berlainan.

"Yang bahaya adalah dari desas-desus. Sama seperti info awal pada saya yang mengatakan jumlah korban jiwa sebanyak empat orang sehingga butuh konfirmasi banyak pihak seperti Puskesmas, PMI, pamong setempat, kepolisian, relawan dan masyarakat sendiri," ujarnya.

Terkait dengan jumlah pasti korban meninggal dunia, Bambang menegaskan, sampai saat ini masih satu orang atas nama Agung (18 tahun) warga RT 14 RW 14.

Dalam data tersebut disebutkan kebakaran terjadi, Kamis (5/3) sekitar pukul 17.00 WIB yang berawal dari korsleting listrik di rumah kontrakan Ibu Turina, petugas berhasil memadamkan api sekitar jam 20.35 WIB dengan menurunkan 46 unit mobil Pemadam Kebakaran.

Kebakaran tersebut menghanguskan 284 rumah yang mengakibatkan 533 kepala keluarga dan 2.122 jiwa dari dua RW dan sembilan RT mengungsi di pos-pos pengungsian yang tersebar di Musholah Al Abror, Musholah At-Taufiq, Musholah At-Taqlim, Masjid Muhajirin, Masjid Al Barkah dan pos RW 12.

Para pengungsi kebakaran tersebut saat ini membutuhkan makanan siap saji, tenda pengungsi, selimut, pakaian layak pakai segala usia, seragam sekolah, buku dan alat tulis serta fasilitas kebersihan.

Sebelumnya, BPBD melalui Kepala Seksi Sarana Informatika menginformasikan telah ditemukan satu jenazah pria berusia 40 tahun yang memiliki nama Rusdi di lokasi kebakaran yang padat penduduk itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement