Sabtu 07 Mar 2015 13:33 WIB

Menko Kemaritiman Dorong Daerah Buat Marina

Rep: Andi Nurroni/ Red: Satya Festiani
Menko Kemaritiman, Indroyono Susilo.
Foto: Desy Susilawati/Republika
Menko Kemaritiman, Indroyono Susilo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mendorong daerah yang memiliki potensi wisata bahari untuk membangun marina. Marina merupakan pelabuhan tempat bersandar kapal-kapal pesiar kecil atau biasa disebut yacht.

Indroyono menyampaikan, pemerintah melihat sejumlah pelabuhan di daerah sangat potensial untuk dikembangkan sebagai marina. Pelabuhan-pelabuhan tersebut, menurut dia, di antaranya adalah Pelabuhan Saumlaki di Maluku, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Barat, Tanjung Benoa di Bali, serta pelabuhan di Tanjung Pinang, Belitung Timur, Batam dan Ambon.

Selain di tujuh daerah tersebut, Indroyono juga mendukung pengembangan marina di daerah-daerah lainnya. Termasuk di Banyuwangi, yang rencananya akan dikembangkan oleh PT Pelindo III.

Khusus Banyuwangi, Jumat (6/3), Indroyono melakukan lawatan ke kabupaten di ujung Pulau Jawa itu. "Kita ingin di Banyuwangi dibangun Marina. Biar kapal-kapal layar, yacht, bisa tambat di sana. Izinnya akan kita permudah," ujar Indroyono dalam kunjungan ke Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, Jumat (6/3).

Indroyono yakin, pembangunan marina akan mendorong geliat dunia pariwisata di daerah-daerah tersebut. Secara otomatis, menurut dia, hal tersebut akan meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat.

Ia menggambarkan, sewa tambat satu yacht rata-rata 400 dolar AS per bulan. Penghasilan masyarakat juga akan bertambah dari para wisatawan yang umumnya orang-orang kaya.

Dalam kesempatan yang sama, direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto menyampaikan, marina di Pantai Boom, Banyuwangi merupakan revitalisasi pelabuhan lama.

"Luasnya kurang lebih 40 hektare. Fasilitas sudah bisa dipakai untuk 50 yacht," kata Djarwo.

Djarwo menjelaskan, nantinya, marina Banyuwangi akan terhubung dengan marina Tanjung Benoa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement