REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menggelontorkan beras raskin untuk menekan harga beras. Namun nyatanya harga beras masih juga melambung.
Ida Nurahaya salah satu penjual beras di Pasar Toddopuli misalnya, menuturkan, meski pemerintah telah mencoba menyebar beras namun harga dari penjual pusat, beras masih saja tidak turun.
"Saya rasa ini sejak awal tahun 2015 terus naik dan belum ada penurunan sama sekali," ujar ida, Jumat (6/3).
Dari tiga macam beras yang Ida jual, harga beras super bisa mencapai Rp 250 ribu - Rp 270 ribu perkarung. Artinya beras per liternya sekitar Rp 10.000 - Rp 10.500. Sementara untuk beras standar harganya Rp 8.000- Rp 8.500. "Ada beras harga enam ribu tapi kualitasnya jelek," lanjut dia.
Hal senada diungkapkan Bushran. Dia menyebut harga masih tetap sama dan tidak ada perubahan meski pemerintah telah menyebut telah menyebarkan beras ke masyarakat. Menurut dia, sejauh ini permintaan pasar masih sama, stok beras pun masih cukup. Namun memang harganya yang tetap di atas.
"Tidak ada masalah stok tapi entah harganya masih tinggi dan belum ada penurunan," ujar dia.