REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara, menemukan 69 anak kurang gizi. Jika tidak ada penanganan serius, dikhawatirkan 69 anak ini berpotensi menjadi anak penderita gizi buruk.
Kepal Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate Nurbaity Rajabessy mengatakan di Ternate, Jumat, ke-69 anak kurang gizi tersebut ditemukan tim terpadu dari petugas puskesmas, kader PKK dan kader posyandu yang melakukan pengecekan kondisi kesehatan anak di setiap kelurahan setempat. Penyebab utama ke-69 anak tersebut mengalami kurang gizi adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari orang tua dalam memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak dan tidak rutin memeriksakan kesehatan anak ke posyandu atau puskesmas setempat.
Ia mengatakan, Dinkes Ternate telah melakukan sejumlah langkah untuk menangani ke-69 anak kurang gizi tersebut agar tidak sampai menjadi penderita gizi buruk, di antaranya memberikan asupan makanan bergizi kepada setiap anak selama tiga bulan.
Selain itu, menugaskan kepada aparat puskesmas, kader PKK dan kader posyandu di kelurahan tempat anak kurang gizi tersebut tinggal, untuk melakukan pemantauan dan pengecekan secara rutin kepada anak bersangkutan guna mengetahui perkembangannya setelah mendapat asupan makanan bergizi.
Menurut dia, untuk mencegah terjadinya lagi anak kurang gizi di Kota Ternate, Dinkes Ternate bekerja sama dengan berbagai pihak terkait terus mengintensifkan penyuluhan mengenai pentingnya memberikan asupan makanan bergizi kepada anak di seluruh kelurahan di daerah ini. Dinkes Ternate bekerja sama dengan PKK juga terus melakukan berbagai kegiatan pelatihan kepada para ibu rumah tangga mengenai pemanfaatan pangan lokal menjadi menu makanan bergizi melalui proses pengolahan yang baik dan sehat.
a"Di Kota Ternate ini banyak pangan lokal yang bisa diolah menjadi menu makanan bergizi bagi anak, seperti ikan, pisang dan umbi-umbian. Pangan lokal ini kalau di diolah dengan baik bisa menjadi menu makanan yang bergizi dan sehat bagi anak," katanya, Jumat (6/3).
Ikuti Whatsapp Channel Republika