REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- Kebakaran hebat yang melalap setidaknya tiga Rukun Warga (RW) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebabkan ribuan warga harus mengungsi.
Beberapa warga yang bukan asli Pasar Kambing, Tanah Abang memilih untuk sementara waktu mengungsi di rumah kerabat dan kawan. Selebihnya memutuskan mengungsi di Masjid, balai kelurahan dan sekolah.
Fitria (25 tahun), pemukim setempat, memilih untuk mengungsi sementara di rumah kos kawannya. Fitria yang seharinya bekerja sebagai SPG ini tak menyangka terjadi kebakaran di rumah kosnya. Beruntung, saat kejadian Fitria baru saja pulang dari tempat kerjanya dan masih sempat menyelamatkan beberapa barang.
"Kaget sih, tapi untung masih sehat. Saya baru juga di sini enggak nyangka ada kejadian kaya gini," ujar Fitria saat ditemui Republika di halaman parkir mall Thamrin City, Kamis (5/3).
Berbeda dengan Fitria, Ruhyah (33) mengaku kebingungan. Perempuan asal Tasikmalaya ini tampak sangat kaget dan kebingungan. Ia belum menuju tempat pengungsian yang disiapkan oleh pihak Kelurahan. Ia bersama dua orang anaknya, masih duduk di depan salah satu ruko di Pasar Kambing.
Dirinya masih menanti sang suami yang masih berusaha memadamkan api. Ia yang tinggal di RT 16 itu mengaku tak menyangka terjadinya kebakaran. Ia mengatakan kejadian begitu cepat. Rumahnya yang hanya terbuat dari triplek dan terpal turut habis dilalap si Jago Merah.
Api berhasil dipadamkan setelah pihak Pemadam Kebakaran mengerahkan 30 mobil pemadam. Api berhasil padam pada pukul 21.56 WIB.
Sebagian warga sudah menuju tempat pengungsian yang ada di sekitar kelurahan. Sisanya warga masih menanti di depan Pasar Kambing. Beberapa warga masih tampak berjaga di sekitar TKP.