Kamis 05 Mar 2015 20:29 WIB

Hiswana Migas Gelar OP Gas Tabung Melon

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Hiswana Migas dan Pertamina akhirnya menggelar operasi pasar (OP) gas elpiji tiga kilogram. OP ini, menyusul kelangkaan gas yang terjadi di Purwakarta, Jabar, sejak tiga bulan yang lalu. Akibat kelangkaan tersebut, harga gas bersubsidi jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET).

Koordinator Wilayah (Korwil) Hiswana Migas Purwakarta, Lilis Sriyatin mengatakan, OP gas tabung melon ini baru dilaksanakan di tiga kecamatan. Salah satunya, Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta. OP ini, untuk mengatasi kekurangan gas elpiji tersebut.

"OP ini, dilakukan serentak di tiga kecamatan. Yakni, Purwakarta, Campaka, dan Bungursari," ujarnya, Kamis (5/3).

Menurutnya, OP ini akan digelar secara kontinyu di tempat berbeda. Sampai pasokan gas melon normal kembali. Dalam sekali OP, pihaknya menyediakan 560 tabung.

Tak hanya itu, dalam operasi pasar ini, harga gasnya sesuai dengan HET. Yakni, sesuai SK Bupati No 500/Kep.798-Perek/2014 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 kilogram adalah sebesar Rp16 ribu di titik serah pangkalan. Untuk HET di warung-warung tidak lebih dari Rp19 ribu.

"Dalam OP gas ini, sasarannya yaitu rumah tangga dan pengusaha mikro," ujarnya.

Kepala Desa Citalang Kecamatan Purwakarta, Endang Rukanda mengatakan, pihaknya mengapresiasi dengan digelarnya OP gas tiga kilogram ini di desanya. OP gas ini sangat membantu. Mengingat, sudah lebih dari tiga bulan, warga kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

"Supaya, adil dan merata, dalam OP ini pembelian dibatasi. Maksimal, dua tabung," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, bila distribusi gas elpiji tiga kilogram tidak normal, maka pihaknya menghimbau supaya masyarakat kembali menggunakan kayu bakar. Dari pada pakai gas, tapi barangnya tidak ada. Sekalipun ada, harganya jauh dari HET.

"Dari pada pusing-pusing nyari gas elpiji susah, lebih baik pakai kayu bakar saja," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement