Kamis 05 Mar 2015 17:01 WIB

Pipa PT Pertamina Diduga Bocor

Rep: C10/ Red: Satya Festiani
Pipa Pertamina yang mengaliri minyak mentah
Foto: Antara
Pipa Pertamina yang mengaliri minyak mentah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tiga sumur dan tiga kolam ikan diduga tercemar minyak berjenis premium dari pipa PT Pertamina. Sumur dan kolam tersebut berada di Kampung Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Kini petugas PT Pertamina Terminal BBM Tasikmalaya, Jawa Barat mengambil sampel air.

Kepala Operasional Terminal BBM Tasikmalaya, Lambok Tambunan mengatakan, sampel air pada sumur tersebut harus periksa di lab terlebih dahulu. Jadi, untuk sementara tidak bisa memberikan keterangan. "Karena saat ini kita baru melihat secara visual saja," ujar Lambok kepada Republika Online, Kamis (5/3).

Lambok melanjutkan, sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium dahulu. Saat ditanya soal hasil uji laboratorium, Lambok mengatakan akan diketahui secepatnya.

Hasil pengujian sementara di lapangan, pihak Pertamina memang menemukan adanya minyak dari sumur milik Sukirno Sugiawan. Dugaan sementara, minyak di permukaan air pada sumur tersebut sekitar 5 cm dalam diameter sumur satu meter. Lambok menjelaskan, area yang tercemar hanya di sekitar rumah Sukirno Sugiawan di Kampung Maribaya.

Lambok mengaku, sebelumnya tidak mengetahui soal adanya minyak di sumur warga. Namun, ia membenarkan tahun 2013 pernah ada kebocororan pipa distribusi bahan bakar minyak. Menurut Lombok, kemungkinan air hujan meresap ke dalam tanah karena intensitas hujannya tinggi dan minyak terangkat ke atas.

Sebelumnya, Sukirno mengatakan, setelah bocornya pipa Pertamina dua tahun lalu, sumur di sekitar pipa yang bocor berbau bensin. Sukirno mengaku telah membuat tiga sumur hingga saat ini. "Tapi ketiganya berbau bensin," kata Sukirno.

Sumur pertama dibuat dua tahun yang lalu, sumur kedua dibuat tahun lalu dan sumur ketiga dibuat pada Ahad, 1 Maret 2015. Sukirno mengatakan, air pada sumur pertama berbau bensin. Kemudian dia membuat sumur yang kedua. Akan tetapi, saat sumur kedua digali dan penggalian baru mencapai kedalaman enam meter, penggali sumur tidak kuat melanjutkan. Mereka mengaku tidak kuat dengan baunya. Kemudian sumur tersebut ditutup lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement