Kamis 05 Mar 2015 14:53 WIB

Kader PAN Mundur Dinilai Hanya Emosi Sesaat

Rep: c05/ Red: Esthi Maharani
 Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), diapit Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kanan) dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir (kiri).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), diapit Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kanan) dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota tim sukses kubu Zulkifli Hasan, Totok Daryanto menyatakan tak terlalu mempermasalahkan mundurnya beberapa tokoh  kubu Hatta pasca selesainya Kongres PAN. Ia menilai hal tersebut hanyalah bentuk ekspresi emosi sesaat.

”Istilahnya saat ini suasananya masih hangat dengan kongres. Jadi saya pikir ini hanya emosi sesaat,” ujarnya, Kamis (5/3).

Ia menyakini mundurnya beberapa tokoh PAN tak akan berdampak besar pada internal partai. Ia juga menyakini kader-kader yang berada di kubu Hatta Rajasa masih bisa diajak komunikasi dan berkontribusi untuk partai. Termasuk jika diajak bergabung dalam kepengurusan baru.

Karena itu, ia menegaskan komunikasi dengan kader, terutama kubu Hatta Rajasa diintensifkan. Terutama terkait kepengurusan baru. Namun, ia mengatakan belum bisa memberikan kepastian terkait nama dari kubu Hatta yag masuk struktur baru PAN.

Sebelumnya Sidang Mahkamah Partai Golkar (MPG) berakhir dengan perbedaan pendapat di antara anggota Majelis Hakim. Alhasil, Majelis hakim di lembaga pengadil internal tersebut tak memiliki keputusan pasti memutuskan perkara dualisme kepengurusan Golkar.

Ketua Hakim MPG, Muladi dan Natabaya, dalam putusan menyatakan, tidak menerima kehadiran dua musyawarah nasional (Munas), baik Munas Bali ataupun Munas Ancol.

Sedangkan dua anggota Majelis lainnya, Andi Mattalata dan Djasri Marin sepakat menyatakan menerima permohonan Golkar Munas Ancol atas termohon Golkar Munas Bali. Keduanya setuju, mengakui kepengurusan Golkar Munas Ancol adalah kepengurusan yang sah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement