Rabu 04 Mar 2015 21:39 WIB

BNPT tak Mau Indonesia Jadi Ladang Terorisme

Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tak mau lagi menjadi menjadi ladang bagi teroris untuk melancarkan aksi tak berperikemanusiaannya. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kini fokus mengembangkan sistem dan penanggulangan terorisme untuk mewujudkan perdamaian di Indonesia.

"Program BNPT ini ditujukan untuk mendukung arah kebijakan nasional bidang politik hukum dan keamanan untuk mewujudkan stabilitas nasional yang mendukung pemantapan demokrasi, termasuk bentuk terorisme lokal dan internasional,” ujar Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen (TNI) Agus Surya Bakti, Selasa (3/3).

Ia menyebut, aksi teror yang nyata adalah bom rakitan yang menimbulkan ledakan di mal ITC Depok pada akhir Februari lalu. Meski hanya letupan, bom rakitan yang dihubungkan dengan cairan kimia itu bisa berefek fatal karena mengeluarkan zat klorin yang beracun. 

Fakta itu membuat BNPT berupaya keras mencegah kejadian seperti itu terulang, karena masyarakat perlu kedamaian. "Kami terus kembangkan sistem penanggulangan terorisme agar masyarakat tak terusik karena aksi teror semacam ini. Kami tak mau Indonesia jadi ladang terorisme," kata Agus.

Menurutnya, terorisme lokal dan internasional membuat BNPT terus mengembangkan sistem dan metode penanggulangan secara efektif dalam program yang memadukan pencegahan, penindakan, serta pengembangan kerja sama internasional.

"Ini tantangan bagi BNPT, terutama menghadapi kelompok-kelompok radikal teroris yang memanfaatkan kondisi dalam negeri seperti kemiskinan, pendidikan yang belum merata, politik yang belum stabil, serta kebebasan berbicara dan informasi. Kelompok itulah yang menjadi fokus BNPT dalam penanggulangan teroris di Indonesia dalam lima tahun ke depan," papar Agus.

Untuk itulah, lanjut Agus, program BNPT menekankan pada pemberian penguatan ketahanan masyarakat, deradikalisasi, dan mencegah dan mengurangi rekrutmen anggota baru teroris di kalangan remaja. Karenanya, diperlukan  sinergitas berbagai pihak dan lembaga.

"Terorisme adalah kejahatan luar biasa sehingga dituntut adanya sinergitas antarlembaga. BNPT yang punya kewenangan melakukan fungsi koordinasi juga bekerja keras mewujudkan sinergi agar program itu bisa berjalan dengan baik dan benar sehingga tujuan akhir menciptakan kedamaian di bumi pertiwi, bisa terwujud," papar Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement