Rabu 04 Mar 2015 19:55 WIB

Hari ke-67, Dua Potongan Tubuh Korban Air Asia Teridentifikasi

Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 diangkut menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 diangkut menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua potongan tubuh korban kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501 teridentifikasi pada hari ke-67 proses identifikasi oleh Tim "Disaster Victim Indentification" (DVI) Polda Jawa Timur.

Ketua Tim DVI Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi dr Budiyono mengatakan proses identifikasi potongan tubuh sempat mengalami kendala, karena kurangnya data pendukung dari keluarga korban.

Meski demikian, dari kerja keras tim berhasil mengidentifikasi dua potongan tubuh dari enam peti jenazah yang tersisa di RS Bhayangkara, dan masing-masing potongan tubuh itu dikenali sebagai Sukiatna Haripin dan Susilo Gani.

"Potongan tubuh milik Sukiatna Haripin yang berada dalam peti jenazah berlabel B102, hanya berupa potongan kaki kiri, dan berhasil dikenali menggunakan pemeriksaan primer dari DNA korban yang cocok dengan pembandingnya, yakni DNA ayah kandung korban," katanya.

Sedangkan potongan tubuh berikutnya yang berada di peti jenazah berlabel B103 dikenali sebagai Susilo Gani, dan dikenali berdasarkan pemeriksaan DNA dengan sampel pembanding anak kandung korban.

"Untuk korban Sukiatna Haripin itu seorang laki-laki berusia 60 tahun dan berasal dari Malang, Jawa Timur. Sedangkan Susilo Gani adalah laki-laki berusia 63 tahun, asal Surabaya," katanya.

Dengan teridentifikasinya dua potongan tubuh, total jumlah korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak 94 korban, ditambah tiga bagian tubuh yang merupakan milik satu korban, dan dua potongan tubuh milik satu nama.

"Saat ini, sisa peti jenazah yang berada di ruang pendingin RS Bhayangkara ada empat, dan masih dilakukan identifikasi ulang untuk memastikan identitas jenazah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement