Rabu 04 Mar 2015 16:19 WIB

Dolar Tinggi, Pengrajin Rotan di Cirebon Untung

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
UKM kerajinan rotan (Ilustrasi)
UKM kerajinan rotan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON –- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar membawa keuntungan bagi para pengrajin mebel rotan di Kabupaten Cirebon. Keuntungan itu semakin bertambah dengan naiknya permintaan ekspor mebel rotan dari berbagai negara.

"Tingginya dolar pasti memberikan dampak positif bagi semua eksportir, termasuk pengrajin mebel rotan," kata Ketua Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI), Badrudin, kepada Republika, Rabu (4/3).

Badrudin mengatakan, mebel rotan dari Kabupaten Cirebon selama ini bayak diekspor ke luar negeri. Di saat dollar tinggi, kata dia, para pengrajin bisa meraup keuntungan yang lebih besar.

"(Keuntungan) meningkat sekitar 20 persen dari kondisi normal," terang Badrudin.

Tak hanya dari tingginya dolar, lanjut Badrudin, para pengrajin mebel rotan juga diuntungkan dengan terus meningkatnya pesanan dari luar negeri. Dia menyebutkan, sejak dua bulan terakhir, pesanan ekspor rotan dari Kabupaten Cirebon rata-rata mencapai 2.300 kontainer per bulan.

"Alhamdulillah, sekarang siang dan malam (pengrajin mebel rotan) berlomba-lomba untuk memenuhi semua pesanan," kata dia.

Badrudin menambahkan, kondisi tersebut telah membangkitkan kembali industri mebel rotan di Kabupaten Cirebon. Sejumlah pabrik mebel rotan yang awalnya mati suri akibat kebijakan pemerintah tidak mengizinkan ekspor bahan baku rotan, kini bisa hidup dan menggeliat kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement