REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Operasi pasar yang dilakukan Bulog Sulawesi Tengah di Kota Palu, hingga kini belum berpengaruh terhadap harga beras di pasaran yang masih tinggi.
Di Pasar Masomba, Rabu (4/3), harga beras medium masih bertahan pada kisaran Rp 9.000/kg. Harga normal beras medium adalah Rp 8.000/kg. Begitu pula beras kualitas terbaik masih tetap Rp 12.000/kg padahal sebelumnya Rp 10.000/kg. Harga beras di pasar tradisional di Kota Palu rata-rata mengalami kenaikan sekitar 10 persen.
Bulog Sulteng sejak pekan lalu telah melaksanakan operasi pasar di beberapa titik. Lokasi kegiatan selain di pasar-pasar, juga di depan Kantor Perum Bulog Sulteng di Jalan Mohammad Yamin. Namun kegiatan tersebut belum berhasil menekan gejolak harga beras di pasaran. Bulog menjual beras melalui operasi pasar Rp 7.300/kg.
Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Rudi Zulkarnain sebelumnya mengatakan kenaikan harga beras di duga ulah para pedagang. Pedagang, katanya, mengambil kesempatan kenaikan harga di beberapa daerah di Tanah Air dengan menaikan harga secara sepihak.
Stok beras di pedagang cukup banyak karena selain beras produksi petani lokal, juga dari daerah tetangga seperti Sulsel dan Sulbar. Banyak beras dari dua daerah itu yang dijual para pedagang di Palu.
Menurut dia, gejolak harga beras yang terjadi di Palu bukan karena stok menipis, tetapi lebih dikarenakan permainan para pedagang untuk mencari keuntungan besar. Dia memperkirakan harga beras akan kembali normal saat panen raya berlangsung. Panen raya di Sulteng baru akan berlangsung mulai akhir Maret hingga Mei 2015.