REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan segera membuat kelas khusus kepariwisataan bagi wartawan untuk menyamakan persepsi antara pemerintah mengenai kepariwisataan.
“Ilmu dasar kepariwisataan penting untuk rekan-rekan media, agar semua memiliki persepsi yang sama,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (3/3).
Ia mengatakan, wartawan-wartawan media perlu memiliki latar belakang ilmu kepariwisataan, seperti marketing, operasi hingga sumber daya alam (SDA).
Arief mengakui, media tidak dapat dipisahkan dari dunia industri dan masuk ke dalam salah satu unsur penting dalam perkembangan industri melalui pendekatan pentahelix.
alam pentahelix, terdapat lima unsur penting kerjasama industri, di antaranya akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.
“Media harus dimasukkan karena berfungsi menyebarkan informasi dan alat kontrol,” ujar Arief.
Ia menegaskan, ilmu dasar kepariwisataan yang akan diajarkan akan berlevel global standard. Dalam level global, Kemenpar akan menggunakan ukuran kepariwisataan UNTWO.
“Karena kalau kita bicara di level regional ASEAN atau di level global itu standarnya akan sama,” ungkapnya.
Kemenpar, kata dia, akan membuat sertifikat resmi dan memilih wartawan terbaik dalam kelas tersebut. Kelas direncanakan akan dilaksanakan diberbagai tempat, seperti Bandung, Bali, Medan, dan Makassar.