BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan membuat nota kesepahaman atau MoU dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). MoU ini guna meningkatkan koordinasi dalam menangani potensi bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, longsor hingga tsunami.
"Kita membuat MoU dengan Basarnas Jawa Barat yang sekarang ini berkantor di Rancaekek, di mana ada dua pos lainnya yaitu di Cirebon dan Pangandaran," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Bandung, Selasa (3/3) seperti dikutip Antara.
MoU ini rencananya akan ditandatangani pada 10 Maret 2015 saat peresmian Kantor Basarnas di Rancaekek oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bambang Sulistyo bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Keberadaan dua pos tersebut, kata dia, nantinya akan dikembangkan di Tasikmalaya untuk menjangkau wilayah Garut. Deddy mengharapkan Basarnas Jabar bisa bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar serta komunitas untuk pengurangan risiko bencana.
Menurut dia, sinergi dengan Basarnas sangat penting. Walaupun tugas utama Basarnas bukan menangani bencana alam.
"Tetapi dengan berbagai peralatannya yang canggih bisa sangat membantu ketika diperlukan dalam penanganan bencana alam," kata Deddy.
Oleh karena itu, pihaknya mengapreasiasi dengan adanya beberapa pos Basarnas di Jabar. Mengingat potensi bencana terdapat di hampir semua wilayah provinsi ini.