REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kodim 0607/ Kota Sukabumi berhasil mengungkap pabrik pembuat pupuk palsu. Hal ini dilakukan berdasarkan pendalaman informasi peredaran pupuk palsu di Cirebon beberapa waktu lalu.
"Berawal dari temuan pupuk palsu jenis Phonska di Cirebon,’’ ujar Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol (Arm) Saripudin kepada wartawan, Selasa (3/3). Pupuk palsu tersebut diduga berasa dari pabrik di Surabaya, Jawa Timur dan Sukabumi, Jawa Barat.
Saripudin menerangkan, pabrik pupuk palsu yang berada di Surabaya sudah lebih dahulu terungkap. Namun, pabrik pupuk palsu di Sukabumi pada waktu itu belum berhasil diungkap.
Kodim 0607 Sukabumi lanjut Saripudin akhirnya langsung bergerak untuk mempercepat pengungkapan pabrik pupuk palsu. Hasilnya, pada Senin (3/3) malam aparat Kodim melakukan penggerebekan sejumlah lokasi yang dijadikan pabrik pembuatan pupuk palsu.
Menurut Saripudin, ada dua titik yang berhasil menemukan aktivitas produksi pembuatan pupuk urea palsu. Kedua titik itu yakni di Kampung Simpenan dan Neglasari, Kecamatan Cikembar. Sementara ada dua titik lainnya yang belum berhasil menemukan produksi pembuatan pupuk palsu.
Modus pembuatan pupuk palsu ini terang Saripudin yakni dengan membeli pupuk urea asli dari Pupuk Kujang. Nantinya, bahan tersebut akan dicampur atau dioplos dengan bahan zeolite dan sejumlah campuran lainnya. "Pupuk ini jelas palsu berdasarkan hasil pemeriksaan dari teknisi Pupuk Kujang yang ikut dalam operasi,’’ ujar Saripudin.
Selain palsu lanjut dia penyaluran pupuk juga menyalahi ketentuan yang ada yakni didistribusikan hingga ke Pulau Sumatera seperti Padang Sumatera Barat (Sumbar).
Saripudin menuturkan, dari dua lokasi pembuatan pupuk palsu aparat Kodim berhasil menemukan sebanyak 46 ton pupuk urea palsu. Di samping itu turut pula ditemukan campuran bahan pembuatan pupuk palsu seperti pupuk asli urea Pupuk Kujang, zat pewarna untuk kain, zeolit dan bahan lain obat-obatan lainnya yang sebenarnya bukan untuk pupuk.
Di lokasi pembuatan pupuk palsu terang Saripudin terdapat sebanyak 22 orang pegawai pembuat pupuk palsu. Informasi dari mereka menyebutkan aktivitas pembuatan pupuk palsu tersebut sudah berjalan selama lima tahun terakhir.