REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tinggi gelombang 2-3 meter berpotensi terjadi di pantai selatan Cilacap hingga Yogyakarta dan Samudera Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Peringatan gelombang tinggi ini berlaku sampai tanggal 4 Maret 2015," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (3/3).
Menurut dia, gelombang tinggi itu terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah perairan selatan Jateng-DIY seiring dengan melemahnya pusat tekanan rendah di barat Australia.
Kendati tinggi gelombang maksimal hanya mencapai 3 meter, dia mengatakan bahwa kondisi tersebut berbahaya bagi nelayan berperahu kecil.
"Oleh karena itu, kami mengimbau nelayan berperahu kecil untuk tetap waspada saat melaut karena gelombang tinggi dapat datang sewaktu-waktu," katanya.
Selain itu, dia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas seperti Pantai Widarapayung, Pantai Petanahan, dan Pantai Parangtritis.
Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Indon Tjahjono mengimbau nelayan untuk tetap waspada karena cuaca buruk diprakirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan Maret 2015.
Menurut dia, nelayan harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya petir di wilayah perairan selatan Jateng yang masih tinggi meskipun kecepatan angin barat mulai berkurang.
"Nelayan sudah mulai melaut karena cuaca mulai membaik. Cuma masih diperingatkan untuk tetap waspada sampai akhir bulan Maret," katanya.