REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar melakukan kunjungan ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin (2/3). Dari kunjungan tersebut, ia menyarankan agar pemerintah daerah memprioritaskan percepatan pembangunan di Desa Burai. Pasalnya, desa tersebut mampu membuktikan diri bisa menghasilkan produk unggulan.
Menurut dia, Desa Burai yang tergolong tertinggal, saat ini sudah mengalami banyak kemajuan. Pembangunan yang tepat sasaran membuat desa tersebut kini menjadi yang terdepan. Sehingga, kemajuan itu perlu didukung untuk menghasilkan produk desa yang lebih berkualitas.
Desa Burai dianggapnya termasuk desa minopolitan dan pengrajin kerajinan songket. Karena itu, ia menyarankan agar perangkat desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna memasarkan produk lokal.
"Di sini bisa dibuatkan BUMDes, ada lele, gurami, dan ikan bisa dibuat BUMDes. Hasil songket di Desa Burai ini juga bisa dibuat BUMDes," ujarnya.
Marwan melanjutkan, sebagai salah satu daerah tertinggal, Ogan Ilir akan mendapatkan bantuan dan program sesuai dengan kebutuhannya. "Saya lagi usulkan ada tambahan dana untuk daerah-daerah tertinggal. Kalau usulan saya disetujui, nanti akan ada tambahan dana bagi yang tertinggal," ujar Marwan.
Tak dinyana, Marwan ternyata merupakan menteri pertama yang datang ke daerah tersebut. Dia pun baru mengetahuinya setelah berbincang dengan warga dan aparatur desa. "Baru kali ini sejak merdeka, ada menteri yang datang kesini," ujar salah satu warga yang berdialog dengan Marwan.