Senin 02 Mar 2015 23:29 WIB

Lebih Dari 500 Preman Diamankan

Rep: mursalin yasland/ Red: Esthi Maharani
Razia preman, ilustrasi
Razia preman, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Operasi Cempaka I Krakatau Tahun 2015 Polresta Bandar Lampung berhasil menangkap dan membina sedikitnya 518 preman selama dua pekan sejak Jumat (13/2). Sebanyak 501 preman dibina polisi, sedangkan 17 lainnya ditahan karena terindikasi dan terlibat tindak kriminal.

Kabagops Polresta Bandar Lampung, Fidelis Timuranto, mengatakan operasi Cempaka I Krakatau ini berlangsung dua pekan, dan berakhir Kamis (26/2). Polisi menangkap para preman yang beraksi dan beraktivitas mengganggu ketertiban umum di lokasi yang yang menjadi sasaran petugas. 

"Mereka (preman) yang ditangkap dibina," katanya kepada wartawan, Senin (2/3).

Dalam operasi ini, ia mengungkapkan petugas menyita dari para preman 86 senjata api, 20 senjata tajam, dan 133 amunisi berupa peluru. Petugas juga menyita dokumen judi, data pemalakan supir, cat, uang, dan barang lainnya.

 

Para preman yang ditangkap dan diamankan ke mapolresta, berasal dari Pasar Bawah, Pasar Tengah, dan Terminal Rajabasa. Tiga tempat ini menjadi lokasi aksi preman yang paling dominan. Selain itu, polisi juga menangkap preman di Pasar Kangkung, Jalan Antasari, dan Bambu Kuning.

Menurut Gandi, warga Bandar Lampung, operasi preman seharusnya rutin digelar, tidak hanya dilakukan dalam operasi tertentu. Para preman yang ditangkap dan dibina, lanjut dia, akan tumbuh lagi preman lainnya, yang belum terjaring. 

"Untuk itu, perlu rutin razia preman biar keamanan masyarakat terjamin. Kalau cuma dua minggu, lalu tidak ada lagi, sama saja bohong," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement