REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terkait perkembangan program listrik 35.000 megawatt.
"Baru saja dipanggil, Presiden menanyakan perkembangan proyek kelistrikan, mulai pengadaan tanah dan masalah perizinan," kata Sudirman usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (2/3).
Sudirman mengungkapkan, Presiden sangat seksama memantau bagaimana kelancaran proyek listrik 35 ribu MW plus 7.900 bisa terlaksana dalam 5 tahun ke depan.
"Jadi saat ini melaporkan kemajuan-kemajuan, misalnya PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di BKPM itu berjalan lancar, tapi harus didukung dengan inisiatif serupa di level provinsi dan kabupaten yang sekarang ini sedang dirintis," kata dia.
Sudirman mengatakan, pihaknya dan Menteri Dalam Negeri akan keliling daerah untuk menjelaskan kebijakan program listrik yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Dalam waktu dekat saya dan Mendagri akan jalan ke pemda-pemda, mungkin nanti akan dikumpulkan untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan listrik," katanya.
Sudirman mengungkapkan alokasi program listrik sebesar 35 ribu MW ini akan diberikan kepada PLN sebesar 10 ribu MW, serta sisanya untuk IPP atau swasta. "Dari 25 ribu MW itu kita sudah mendapat komitmen atau minat dari IPP sekitar 15.000 MW, jadi tinggal 10 ribu lagi," kata Sudirman menambahkan.