Sabtu 28 Feb 2015 23:50 WIB

Stok Gas Melon Kaltim Diklaim Cukup

Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat di berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Timur untuk tidak panik berkenaan dengan berita kelangkaan elpiji tabung 3 kilogram atau gas melon, karena stok yang ada saat ini masih mencukupi.

"Stok elpiji tabung tiga kilogram di Kalimantan Timur cukup," kata Humas Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VI, Andar Titi Lestari, ketika dihubungi di Balikpapan, Sabtu (28/2).

Ia memaparkan sampai dengan akhir Januari 2015, Pertamina MOR VI sudah menyalurkan 438.240 tabung elpiji 3 kilogram di Balikpapan dan Samarinda 677.200 tabung. Total di seluruh wilayah Kaltim sudah beredar 2.479.640 tabung.

"Memang masyarakat kami batasi untuk kepemilikan tabung. Setiap rumah tangga dibolehkan paling banyak punya dua tabung," lanjut Lestari.

Apalagi, karena tabung elpiji 3 kilogram adalah produk subsidi, maka Pertamina semakin ketat mengawasi penyaluran dan peredarannya. Hanya rumah tangga miskin, usaha mikro dan kecil yang boleh menggunakan elpiji tersebut.

Lestari juga menepis ada migrasi massal dari pengguna tabung 12 kg ke tabung 3 kilogram, kendati ada disparitas harga cukup mencolok di antara kedua elpiji tersebut.

Hal itu disebabkan bila belum memiliki tabung elpiji 3 kilogram, konsumen harus membeli dulu tabung itu yang sekarang seharga Rp 150.000 per tabung, sehingga untuk memulai menggunakan satu tabung 3 kilogram perlu dana Rp 145.000.

"Sementara dia sudah punya tabung 12 kg, yang tinggal ditukar dengan tabung yang sudah berisi gas yang harganya Rp120.000," kata Lestari.

Harga tabung biru elpiji 12 kilogram saat ini sekitar Rp 450.000. Untuk pertama kali membeli gas dengan tabung ukuran itu perlu dana lebih kurang Rp 600.000.

"Bila ada penyelewengan silakan laporkan kepada kami. Bisa langsung ke kantor di Jalan Yos Sudarso atau Jalan Minyak, bisa lewat hotline Pertamina 500000," tambah Lestari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement