Sabtu 28 Feb 2015 20:31 WIB

NTB Diminta Waspada Puting Beliung dan Hujan Es

Rep: C75/ Red: Ilham
Puting beliung (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Kota Bima menghimbau kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) agar berhati-hati terhadap kemungkinan terjadi angin puting beliung dan hujan es. Dua ancaman itu disebabkan oleh awan Cumulonimbus (CB).

"Secara kasat mata, awan ini dapat dikenali dengan bentuknya yang khas, yaitu berwarna gelap dan nampak besar seperti bunga kol," ujar Kepala BMKG Kota Bima, Daryatno kepada Republika, Sabtu (28/1).

Ia menuturkan, antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat antara lain merapihkan pohon-pohon yang tinggi serta rapuh, atap-atap rumah yang mudah terhempas. Selain itu, persiapan berlindung ketika terjadi angin puting beliung.

Menurutnya, beberapa hari terakhir ini, fenomena puting beliung dan hujan es di beberapa tempat di Indonesia terus terjadi. Seperti di daerah Klaten, Jogja, Depok, dan Bandung.

"Dari sisi dinamika atmosfer fenomena seperti ini memang mungkin terjadi, utamanya ketika ada perbedaan suhu yang mencolok pada pagi dan siang hari," ungkapnya.

Daryatno mengatakan, salah satu penyebab terjadinya angin puting beliung adalah adanya awan CB. Dimana, angin ini memiliki pola yang hampir mirip dengan Tornado meski dalam skala kecil.

"Fenomena puting beliung dan hujan es ini, masih berpotensi terjadi utamanya pada peralihan musim dari musim hujan ke kemarau," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement