Sabtu 28 Feb 2015 14:25 WIB

Tiga Titik Ini Akan Jadi Pusat Peringatan KAA di Bandung

Rep: C63/ Red: Indira Rezkisari
 Rombongan sepeda onthel mengikuti karnaval dalam rangka memperingati 58 Tahun Konferensi Asia Afrika di gedung Merdeka, Bandung, Kamis (18/4). (Republika/Arief Maulana Hasan)
Rombongan sepeda onthel mengikuti karnaval dalam rangka memperingati 58 Tahun Konferensi Asia Afrika di gedung Merdeka, Bandung, Kamis (18/4). (Republika/Arief Maulana Hasan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Ada tiga titik di Kota Bandung yang menjadi pusat dalam puncak Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika, 24 April mendatang. Tiga titik tersebut antara lain Kompleks Gedung Merdeka-Museum KAA, Dwi Warna, dan Lapangan Tegalega.

"Tiga titik ini titik paling bersejarah, sebab tiga tempat ini adalah tempat perumusan dan kelahiran cita-cita semangat Bandung," ujar Kepala Museum KAA, Thomas Ardian Siregar saat konferensi pers peringatan 60 Tahun KAA, di Gedung Merdeka-Museum KAA, Kota Bandung, Sabtu (28/2).

Thomas mengatakan selama ini sebagian orang hanya mengetahui Gedung Merdeka dan Gedung Dwi Warna sebagai titik bersejarah KAA. Padahal, kata dia, di lapangan Tegalega begitu terkait erat dengan KAA. Karena di sana terdapat tugu atau Taman Asia Afrika.

Dia melanjutkan, rangkaian acara di tiga titik masing-masing tersebut berbeda jenis dan hari. Untuk Sabtu pada 18 April, dimulai dari Gedung Merdeka hingga Gedung Dwi Warna yang ditandai dengan pengibaran 109 bendera negara Asia dan Afrika di awal acara peringatan.

Kemudian, peringatan dilanjutkan dengan musikalisasi pidato Presiden Soekarno di KAA lalu parade Asia Afrika mengelilingi Kompleks Gedung Merdeka. "Puncaknya, seribu peserta Bandung Historical Study Games 2015 (BHSG), berangkat menuju Gedung Dwi Warna sambil menziarahi sedikitnya dua puluh titik bersejarah di Kota Bandung," ujarnya.

Sementara di lapangan Tegalega, kata Thomas, akan ada Asian-African Friendship Day pada Ahad (19/4) yang dimeriahkan dengan Senam 5.000 Anak Asia Afrika.

"Nanti juga ada kampanye lingkungan, bebersih di Taman Asia Afrika kami namakan 'Save Taman Asia Asika, kami bersama komunitas mahasiswa Asia dan Afrika di Kota Bandung, kita maunya tak saat peringatan, tapi secara rutin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement