Jumat 27 Feb 2015 17:51 WIB

70 Persen Petani Berusia Lanjut

Petani Indonesia terus mengalami banyak kesulitan
Foto: Tahta/Republika
Petani Indonesia terus mengalami banyak kesulitan

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sekitar 70 persen dari 1.000 petani di Sukabumi berusia lanjut atau di atas 50 tahun.

"Sudah sangat sulit ditemukan petani yang usianya muda seperti di bawah usia 30 tahun. Walaupun ada hanya beberapa saja," kata Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) cabang Kota Sukabumi, Jawa Barat, M Khusoy di Sukabumi, Jumat (27/2).

Menurut Khuspy, minimnya petani berusia muda karena pemuda memandang petani adalah adalah kerjaan yang kotor dan memalukan. Sehingga lebih senang bekerja di pabrik, leasing atau perkantoran.

Bahkan saat ini anak-anak dan remaja sudah jarang yang mempunyai cita-cita menjadi petani. Alhasil, yang tersisa sekarang adalah petani yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai petani.

Ia menuturkan, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan petani sudah sulit ditemukan. Apalagi kemajuan pembangunan tidak bisa dihentikan atau berkurang. "Dari data kami, petani yang tersisa saat ini 80 persen hanya sebagai penggarap atau buruh tani, baru sisanya mereka yang mempunyai lahan sendiri," ujarnya.

Ia mengatakan, profesi petani juga saat ini tidak didukung oleh kesejahteraan, bahkan pemerintah daerah maupun pusat tidak pernah mengatur upah minimum atau layak untuk para petani. Selama ini, yang sibuk minta peningkatan kesejahteraan selalu buruh pabrik dan setiap tahunnya upahnya selalu naik.

Ini yang menjadi salah satu fenomena, sehingga kaum muda memilih bekerja di luar profesi petani, karena tidak ada kejelasan upah minimumnya. Sehingga petani saat ini bisa dikatakan hidupnya masih di bawah garis kemiskinan.

"Dengan kondisi seperti ini, imbasnya banyak petani yang menjual lahannya atau beralih fungsi karena lebih menguntungkan. Padahal, Indonesia terkenal sebagai negara agraris," kata Khusoy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement