Jumat 27 Feb 2015 06:47 WIB

Harga Beras di NTT Naik Hingga 10 Persen

Red: Ilham
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID,,KUPANG -- Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT), Naek Tigor Sinaga mengatakan, harga beras jenis premium untuk golongan menengah ke atas naik sejak Februari 2015, antara 5-10 persen. Sementara, harga beras jenis beras medium untuk masyarakat kelas menengah ke bawah naik2-3 persen dari harga sebelumnya yaitu Rp Rp 9.000 menjadi Rp 12.000 atau Rp13.500.

Ia mengatakan, presentase ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan BI NTT terhadap 46 komoditas sekali dalam sepekan.

"Beras sebagai salah satu komponen utama yang dipantau mengalami kenaikan harga, akibat distribusi yang tidak lancar dan ketersediaan stok di sentra-sentra produksi padi mengalami kekurangan," katanya.

Menurut dia, tidak lancarnya distribusi komoditi ini bisa dimaklumi karena cuaca ektrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang sejak Januari hingga Februari. Demikian pula, persediaan disentra produksi beras juga mengalami penurunan karena belum musim panenan.

"Kenaikan harga beras ini telah menyumbang infalsi sekitar 0,4 persen sehingga masih dikatakan relatif stabil. Selain itu ada beberapa kebutuhan yang mengalami penurunan harga seihingga kami dari BI menargetkan pada bulan Februari 2015 NTT akan deflasi sebesar 0,3-0,5 persen," katanya.

Solusinya, kata dia, adalah penghematan dan oprasi pasar dari Budan Uursan Logistik untuk menanggulangi kelangkaan dan tingginya harga beras di pasaran umum. Ia mengatakan, Pemerintah setempat harus meminta Bulog untuk terus melakukan operasi pasar hingga Maret 2015 atau hingga harga beras di pasaran menjadi normal. 

Kepala Bulog Divre NTT, Miftahul Adha mengatakan, telah menggelar operasi pasar secara serentak di seluruh wilayah NTT dengan  berjumlah 500 ton. Untuk Kota Kupang, disediakan 100-200 ton. 

"Harga beras untuk operasi pasar tetap pada harga Rp 7.400 per kilogram. Tidak ada batasan. Jika masih belum cukup akan kami distribusikan lagi," ujarnya.

Hingga akhir Februari, stok beras masih cukup untuk tiga bulan ke depan, yaitu sebanyak 25.500 ton tersedia di gudang dan 12.000 masih dalam proses perjalanan. Stok beras miskin lebih dari aman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement