Kamis 26 Feb 2015 22:11 WIB

Saat Wapres JK Bangga Jadi WNI

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1).   (Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Wakil Presiden Jusuf Kalla malam ini menghadiri acara pembukaan rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Di hadapan para gubernur, Kalla pun mengaku bangga menjadi warga Indonesia.

Kebanggaannya menjadi warga Indonesia pun semakin bertambah saat duta besar Arab dan Irak meminta agar Indonesia tak menjadi seperti orang Arab. JK pun memulai ceritanya.

"Sewaktu-waktu datang Dubes Arab, Irak, waktu saya (jadi) menteri. Saya (dubes) mau ikut ke Aceh, saya ingin sampaikan jangan seperti kami orang Arab," kata JK di Ambon, Maluku, Kamis (26/2).

Ia pun bertanya alasannya kepada para dubes tersebut. JK mengatakan, para dubes dari Arab dan Irak tersebut meminta agar warga Indonesia bangga menjadi WNI.  

Sebab, Indonesia yang memiliki penduduk banyak dengan beraneka ragam suku, agama, budaya, dan bahasa pun dapat bersatu. Berbeda dengan warga Arab.

"Orang Arab jumlahnya sama, tapi terdiri dari 16 negara, Arab hampir 1 agama, warna kulit, budaya, rambut sama. Indonesia semua agama, beda warna kulit, beda bahasa, tapi satu negara. Kami (Arab) selalu berkelahi. Setelah itu saya lebih bangga jadi orang Indonesia," jelas JK.

Ia pun meminta agar masyarakat Indonesia lebih mencintai bangsa Indonesia dengan berbagai kekayaan yang dimiliki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement