Kamis 26 Feb 2015 14:04 WIB

Bulog NTB Gelar Operasi Pasar Beras Murah

Petugas Bulog melakukan operasi basar beras di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Bulog melakukan operasi basar beras di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat akan mengelar operasi pasar beras murah untuk menekan dan menstabilkan harga beras di daerah ini.

"Operasi pasar (OP) beras murah ini akan kami mulai Jumat (27/2) di lima pasar di Kota Mataram," kata Kepala Bulog Divre Nusa Tenggara Barat M Sugit Tedjo Mulyono di Mataram, Kamis (26/2).

Ia mengatakan kegiatan OP beras murah karena faktor kondisi pasar terhadap harga beras di daerah itu semakin serius sehingga perlu dilakukan intervensi oleh pemerintah untuk mengendalikan harga.

Dari hasil pantauan harga beras per tanggal 26 Februari 2015, kenaikan harga beras yang saat ini sudah mencapai Rp 10.500 per kilogram untuk mendium satu atau paling mahal Rp 10.000 per kilogram medium dua jenis yang paling diminati, dan Rp 9.000 per kilogram medium tiga yang paling murah. "Sementara beras yang akan dijual oleh Bulog dalam OP beras murah harganya hanya Rp7.700 per kilogram dengan jenis medium," ujarnya.

Ia mengatakan OP beras murah di Kota Mataram akan dilaksanakan pada lima titik yakni, di Pasar Kebon Roek, Pasar Pagesangan, Pasar Sindu, Pasar Cakranegara, dan Pasar Mandalika. "Satu titik kita siapkan dua ton, kalau kurang kami masih mampu mendistribusikan lima ton per titik," katanya.

Menurut dia, dalam pembelian beras di OP ini pihaknya tidak memberikan batas tertentu, sehingga masyarakat boleh membeli berapapun selama itu untuk dikonsumsi.

Namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihanya tentu akan melibatkan tim pengawas agar dapat mengawasi mana konsumen rumah tangga dan pedagang yang membeli untuk dijual lagi. "Tetapi selama ini dari pengalaman kita hal itu belum pernah terjadi, sebab orang NTB baik-baik," katanya.

Sugit mengatakan, kegiatan OP beras murah ini akan dilaksanakan sampai harga beras di pasar stabil. "Jika tim pengendalian inflasi daerah (TPID) mengatakan harga sudah stabil, barulah OP akan kita hentikan," katanya.

Ia mengatakan, OP beras murah ini bentuknya mobail sehingga jika ada laporan yang menyebutkan terjadi kenaikan harga beras yang signifikan pada titik-titik tertentu, tim OP beras murah siap turun ke lokasi tersebut. "Silahkan laporkan ke kami dan kami siap melakukan operasi pasar beras murah di mana saja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement