REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin stok beras aman sehingga masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras di pasar.
"Kami mengimbau masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras di pasaran," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi, Kamis (26/2).
Ia mengatakan, kenaikan harga beras juga berbanding lurus dengan kenaikan harga gabah kering giling. Berdasarkan laporan pengawas di lapangan, harga jual gabah mencapai Rp 4.800-Rp4.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 4.400 per kg.
"Kenaikan harga beras yang diikuti gabah tidak masalah. Hal ini menjadi masalah kalau kenaikan harga beras tidak diikuti kenaikan harga gabah. Apalagi, Desember 2014 hingga Mei 2015, Kulon Progo sedang panen. Artinya, petani mendapat keuntungan, harapannya kesejahteraan petani juga meningkat," kata Tri.
Dia mengatakan, daerah irigasi Kalibawang dan Sapon yang menanam padi pada Agustus, telah memanen padinya pada Desember 2014 hingga Januari. Adapun luas lahan yang memasuki panen Desember-Januari untuk jaringan irigasi Kalibawang sebagian Kalibawang seluas 800 hektare, Samigaluh 25 hektare, Girimulyo 75 hektare, Nanggulan 1.600 hektare dan sebagian Sentolo 200 hektare.
Kemudian, tambahnya, luasan panen untuk jaringan irigasi Sapon yakni Lendah, Panjatan, dan Galur seluas 1.950 hektare. Artinya, seluas 5.000 hektare sudah panen dan diharapkan mampu mencukupi kebutuhan beras masyarakat Kulon Progo selama tiga bulan.