REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sulawesi Selatan menargetkan penyerapan beras hingga 500 ribu ton pada tahun 2015.
"Bulog rata-rata menyerap beras petani 350 ribu ton per tahun. Namun, tahun ini Bulog menargetkan penyerapan beras 500 ribu ton," kata Kepala Bulog Divre Sulsel Abdullah Djawas di Makassar, Kamis (26/2).
Abdullah mengungkapkan bahwa stok beras yang dikuasai Bulog Divre Sulsel saat ini terdapat sebesar 90 ribu ton untuk menjamin ketahanan 10 bulan ke depan, hingga Desember 2015.
Sementara hingga April nanti, Bulog Divre Sulsel akan menyerap beras petani hingga April pada saat puncak panen sekitar 135 ribu ton. Menurut Abdullah, selama ini Bulog Divre Sulsel telah mendistribusikan beras pada beberapa provinsi di Pulau Sumatera, Jawa, dan 11 provinsi di wilayah timur.
"Pergerakan produksi beras Sulsel oleh pedagang dari dalam dan luar diantarpulaukan yang setiap tahunnya kurang lebih 822 ton," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulsel Luthfi Halide mengharapkan Bulog meningkatkan harga pembelian di tingkat petani (HPP) agar Bulog dapat bersaing dengan harga pasar.
"HPP Bulog untuk gabah kering panen hanya Rp 3.300 sedangkan harga di lapangan sudah Rp 5 ribu, bagaimana Bulog bisa bersaing," kata Luthfi.