REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Petani Kabupaten Purwakarta, Jabar, tak menikmati harga gabah yang sedang tinggi. Pasalnya, petani yang sudah panen baru segelintir. Padahal, harga gabah sekarang dalam kondisi bagus. Yakni, mencapai Rp 650 ribu per kuintal dalam kondisi kering.
Hasanudin (46 tahun), petani asal Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, mengatakan, saat ini harga gabah sedang bagus. Tapi, mayoritas petani tak menikmatinya. Sebab, kebanyakan petani belum bisa memetik hasil.
"Beruntung petani yang sudah panen. Karena, bisa menikmati harga gabah yang mahal," ujarnya, Rabu (25/2).
Menurutnya, harga gabah petani ini ditentukan oleh tengkulak. Sehingga, petani tak bisa berkutik dibuatnya. Termasuk, ketika panen raya, petani semakin menjerit sebab harga yang ditawarkan tengkulak sangat murah.
Tetapi, bila kondisinya seperti ini petani diuntungkan. Sebab, gabahnya bisa dibeli dengan harga mahal. Akan tetapi, itu tadi tak semua petani bisa menikmati harga tersebut.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, akan mendorong supaya terjadi operasi pasar (OP). Menyusul harga beras di pasaran yang semakin melambung. Saat ini, harga beras super menembus Rp 12 ribu per Kg. Dengan begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog supaya bisa diadakan OP.
"Kalau harga beras sudah tak bisa diteloransi lagi, maka kita akan adakan OP," ujarnya.