REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga beras yang semakin melambung di pasaran, memberi 'angin segar' bagi para tengkulak beras di Lampung. Tengkulak ini rela bergerilya ke rumah-rumah petani yang masih memiliki padi/gabah ataupun beras untuk membelinya dengan harga murah.
Menjelang masa panen pada Maret-April mendatang, biasanya kondisi keuangan petani di Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, sedang krisis. Para petani yang tidak memiliki pekerjaan sampingan biasanya menjual stok gabah dan berasnya dengan cepat kepada tengkulak.
''Tengkulak biasanya menawarkan untuk membeli beras atau gabah petani. Tapi, harganya di bawah harga normal," kata Suripto, petani di Trimurjo, Kamis (26/2).
Untuk menghidupi keluarganya, ia tidak ada pilihan lain harus menjual stok berasnya ke tengkulak. Soalnya, ia akan menyekolahkan anaknya dan menghidupkan asap dapurnya.