REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Salah satu pelaku pembegalan yang tewas dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa malam (24/2) hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Akan tetapi, pelaku pembegalan tersebut memiliki tato yang terafiliasi dengan suatu geng motor.

"Ada gambar tato dari satu kelompok geng motor tertentu," terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di Polda Metro Jaya, Rabu (25/2).

Martinus menyatakan pihak kepolisian akan melakukan klarifikasi mengenai tato tersebut. Kepolisian juga akan melakukan penelitian terhadap DNA pelaku yang dibakar, untuk melakukan identifikasi identitasnya.

Sebelumnya, diketahui pelaku yang dibakar massa dan tiga orang rekannya berusaha melakukan upaya begal terhadap Wahyu Hidayat atau WH (22) dan Sri Astriani atau SA (20). Pelaku tersebut kemudian mengayunkan samurai dan mengenai lengan kanan SA yang dibonceng WH. SA yang menahan samurai berhasil menjatuhkan pelaku dari motornya.

Martinus menyatakan pelaku yang terjatuh kemudian memanjat ke sebuah rumah warga lalu diteriakki. Pelaku kemudian tertangkap dan setelahnya aksi anarkis pembakaran dilakukan kepada pelaku hingga tewas.

Terkait kasus pembakaran pelaku ini, kepolisian juga akan mengusut dengan serius. Jika berhasil terungkap, masyarakat yang terlibat pembakaran pelaku akan dijerat dengan Pasal 359 KUHP mengenai tindakan sengaja yang menghiakibatkan hilangnya nyawa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika