Selasa 24 Feb 2015 23:43 WIB

Sering Salah Sasaran, Bulog Harus Benahi Cara Operasi Pasar

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melayani warga yang membeli beras bulog saat digelarnya oprasi pasar beras dikawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melayani warga yang membeli beras bulog saat digelarnya oprasi pasar beras dikawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana menyatakan Bulog mesti membenahi pelaksanaan operasi pasar terkait menstabilkan harga beras yang ada. Hal ini karena banyak operasi pasar yang justru beras tersebut jatuh tersebar ke pedagang skala besar.

Politisi Partai Demokrat ini menyatakan operasi pasar sekarang justru banyak menggandeng asosiasi pedagang beras. Hal ini, kata dia, justru dirasa kurang tepat. Ini karena dalam praktek di lapangan kebanyakan justru beras ini malah dijual lagi di pasaran. “ Lebih baik bulog langsung menyasar ke konsumen,” ujarnya, Selasa (24/2).

Dengan mendistribusikan langsung ke konsumen, ini akan membuat operasi pasar lebih efektif. Ditambah lagi ini juga membuat harga beras tidak bergerak naik. “ Kalau sekarang kan tidak. Sudah operasi pasar tapi harga beras tetap naik,” kata dia.

Sebelumnya harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan secara signifikan. Padahal pemerintah sudah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali yakni di awal Januari 2015 dan juga di 19 Januari 2015. Kenaikan harga beras di sejumlah kota di Indonesia berkisar antara 20 hingga 30 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement