Selasa 24 Feb 2015 17:45 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Ancaman Australia tak Pengaruhi Wisatawan ke Gili

Tiga Gili Tersebut merupakan tempat wisata favorit dikunjungi para turis asing di pulau Lombok dan juga sebagai kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi/ss/Spt/12
Tiga Gili Tersebut merupakan tempat wisata favorit dikunjungi para turis asing di pulau Lombok dan juga sebagai kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengaku ancaman pemerintah Australia yang melarang warganya ke Indonesia jika proses eksekusi mati terhadap duo Bali Nine tetap dilakukan tidak berpengaruh terhadap minat wisatawan mengunjungi tiga gili.

"Belum ada efeknya ke pariwisata kita, khususnya yang berwisata ke tiga gili yakni Trawangan, Meno, dan Air," kata Djohan Sjamsu di sela-sela acara penandatangan MoU kepala daerah dan forum PPID se Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa (24/2).

Menurut dia, meski kunjungan wisatawan sedang low season, namun dari sejumlah pengakuan wisatawan khususnya asal Australia yang mengunjungi destinasi wisata di daerah itu, khususnya tiga gili tidak ada persoalan dengan ancaman pemerintah negeri kanguru tersebut.

"Tahun 2014 saja ada 530 ribu wisatawan yang mengunjungi Lombok Utara, sebagian besar mengunjungi tiga gili. Kalau pun ada imbauan itu mereka juga tidak terpengaruh," katanya.

Begitu juga dengan bantuan pemerintah Australia melalui AUSAID yang selama ini membangun infrastruktur di kabupaten termuda di NTB itu. "Tetap aja jalan bantuan kita dari Australia, meski ada ancaman. Buktinya, bantuan pemerintah Australia untuk membangun jalan dari ujung barat hingga timur KLU tetap berjalan, begitu juga untuk program perbaikan rumah," jelasnya.

Karena itu, meski ada ancaman dari pemerintah Australia, orang nomor satu di Pemkab Lombok Utara itu mengaku tidak merasa risau dan khawatir, sebab selain wisatawan Australia, kunjungan wisawatan maupun bantuan yang diberikan ke daerah tersebut juga berasal dari negara lain.

"Buat apa kita khawatir. Toh ancaman itu bersifat emosi sesaat," katanya.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement