Selasa 24 Feb 2015 16:16 WIB

Pihak SDA Klaim Sudah Pikirkan Praperadilan Sejak Lama

Rep: C82 / Red: Ani Nursalikah
Andreas Nahot Silitonga kuasa hukum tersangka kasus korupsi Suryadharma Ali (SDA), memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (4/2). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Andreas Nahot Silitonga kuasa hukum tersangka kasus korupsi Suryadharma Ali (SDA), memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (4/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kuasa hukum Suryadharma Ali (SDA), Andreas Nahot Silitonga mengatakan telah memikirkan langkah praperadilan sejak lama.

Tersangka dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama pada 2012-2013 SDA mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka dirinya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menurut Andreas, dari perkembangan hukum selama ini, sudah ada beberapa putusan praperadilan yang dikabulkan di luar yang diatur dalam Pasal 77 KUHAP. Ia menyebutkan, salah satunya adalah putusan hakim PN Jaksel pada tahun 2012 yang menyatakankan bahwa penetapan tersangka kasus Chevron tidak sah.

"Jadi memang SDA itu sudah mengkonsultasikannya dari jauh-jauh hari. Kita sudah mengetahui kasusnya sejak awal. Kita meneliti betul apa tindakan yang dituduhkan. Kita nggak ngerti tuduhan dari KPK ini," kata Andreas di Gedung KPK, Selasa (24/2).

Meski begitu, Andreas tidak menampik langkah praperadilan tersebut diambil karena langkah serupa yang diambil Komjen Pol Budi Gunawan. "Kita semua memperhatikan apa yang terjadi di dunia hukum kita pastinya," ujarnya.

Andreas pun mengatakan, langkah praperadilan tersebut bukan merupakan upaya menghalangi proses penyidikan.

"Saya rasa jauh lah. Ini kita mau lihat sebagai upaya seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka untuk memulihkan hak-hak dia, kecuali yang kami lakukannya diluar hukum," kata Andreas.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement