Selasa 24 Feb 2015 15:29 WIB

Gas Melon Langka, JK: Harusnya Tidak

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tabung Elpiji ukuran 3 Kilogram mulai langka di sejumlah agen pengecer berbagai daerah. Sejumlah warga di Bekasi, Depok, dan Bogor mulai mengeluhkan sulitnya mencari gas melon tersebut.

Menanggapi itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai seharusnya gas melon itu tidak sulit dicari. Ia memperkirakan, kelangkaan disebabkan banyaknya orang yang menggunakan gas elpiji ukuran 3 Kilogram.

"Terlalu banyak orang pakai barangkali ya. Tapi saya cek, mustinya tidak," kata JK di kantor BKPM, Selasa (24/2).

JK mengatakan, dirinya akan segera membicarakan kelangkaan itu dengan Pertamina. "Oh, sebentar saya ngomong dengan orang Pertamina. Memang saya kira tidak perlu, kita cukup stok macam-macam," tambahnya. 

Sebelumnya, kelangkaan elpiji 3 Kilogram dilaporkan kembali terjadi di sejumlah daerah. Bahkan, beberapa pedagang menduga kelangkaan gas elpiji itu merupakan buntut dari hijrahnya pengguna elpiji 12 Kilogram ke tabung 3 Kilogram.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement