REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE, SUMUT -- Anggota DPRD Toba Samosir (Tobasa), Syamsudin Manurung menilai, masalah kebersihan berpotensi menghambat pariwisata Danau Toba sebagai objek tujuan wisata di Sumatera Utara.
"Danau Toba memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, namun pengembangannya dinilai belum mampu mencapai tingkat optimal, karena terkendala persoalan minimnya infrastruktur dan kebersihan," kata Syamsudin di Balige, Selasa (24/2).
Menurut politisi partai Hanura ini, aspek infrastruktur dan kebersihan paling sering menjadi sorotan yang dikeluhkan para turis lokal maupun wisatawan mancanegara, sehingga berdampak buruk bagi kemajuan industri pariwisata di danau vulkanik terluas di Asia Tenggara tersebut.
Danau Toba merupakan keajaiban alam menakjubkan di Pulau Sumatera, memiliki panorama indah dengan suasana sejuk menyegarkan dari hamparan air jernih membiru serta pemandangan mempesona danau raksasa yang berada 900 meter di atas permukaan laut tersebut.
Syamsudin menyebutkan, pengembangan industri pariwisata sangat penting karena merupakan cara paling mudah dan cepat dalam menghasilkan devisa.
Lewat kampanye lingkungan dan kebersihan, lanjutnya, promosi pariwisata danau Toba perlu terus didongkrak agar mampu meningkatkan angka kunjungan wisman ke daerah Sumatera Utara.
Di samping itu, lokasi-lokasi wisata yang ada di kawasan Danau Toba juga perlu dikelola dengan lebih baik oleh seluruh pemangku kepentingan, guna menciptakan kenyamanan bagi setiap pengunjung.
"Daya pikat danau Toba yang menjadi primadona wisata di Sumatera Utara ini, jangan sampai terkendala akibat rendahnya kualitas pemeliharaan kebersihan yang mendukung peningkatan pariwisata," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Utara pada 2014 mencapai 270.837 orang. Angka tersebut sekira 4,45 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 243.641 orang
Persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk Belawan sebesar 9,45 persen, melalui Bandara Kualanamu dengan kenaikan sebesar 4,07 persen, dan jumlah wisman yang datang lewat pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen.