Selasa 24 Feb 2015 13:47 WIB

Jadi Kota Paling Kotor, Bekasi: Sikap Konsisten Perlu Dipertahankan

Rep: Fuji EP/ Red: Ilham
Salah satu sudut Kota Bekasi.
Foto: Antara
Salah satu sudut Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penilaian pertama Adipura pada aspek kebersihan dan keindahan, Kota Bekasi mendapat peringkat ke-23 dari 25 Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat. Hal tersebut membuat Kota Bekasi dinilai sebagai kota yang paling kotor.

Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, dalam mengurus kota, Pemkot Bekasi telah berupaya dan bekerja secara sistematika serta akademika. Menurutnya, yang perlu ditekankan saat ini adalah sikap konsistensi aparatur pemerintahan dalam menjalankan tugasnya.

"Sikap konsistensi itu yang perlu dipertahankan," ujar Rahmat kepada Republika, Selasa (24/2).

Rahmat menegaskan, membentuk pola hidup masyarakat yang bersih juga sangat penting. Tapi menurutnya, membentuk pola hidup masyarakat itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Sebab, Kota Bekasi sebagai kota metropolitan tentu menjadi kota yang multi etnik. 

Rahmat menjelaskan, karena Kota Bekasi merupakan kota yang beragam budaya dan karakter masyarakatnya, tentu dibutuhkan waktu untuk membangun sinergitas masyarakat dan pemerintah. Jadi dibutuhkan konsistensi saat menjalankannya.   

Sebelumnya, Kepala Dinas Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH)  Kota Bekasi, Dadang Hidayat mengatakan, berdasarkan dari aspek penilaian kebersihan dan keindahan kota, Bekasi menduduki peringkat ke-14 dari 14 Kota Metropolitan. Dadang juga mengimbau khususnya kepada masyarakat Kota Bekasi agar lebih menyadari pentingnya kebersihan. Menurutnya masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai dan saluran. 

Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abdillah Hamta menjelaskan, kurangnya armada truk pengangkut sampah di Kota Bekasi menjadi kendala utama saat membersihkan sampah kota. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan juga perlu ditingkatkan.

"Banyak sampah liar menumpuk di pinggir jalan, membuktikan masyarakat masih membuang sampah sembarangan," ujar Abdillah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement