REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Perusahaan Energi asal Turki, Hitay Energy Holdings, berminat melakukan investasi di Banten. Rencananya perusahaan ini akan mendirikan perusahaan panas bumi atau geothermal di wilayah Kabupaten Pandegelang. Ketertarikan tersebut karena potensi geothermal yang ada di Banten Cukup Besar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT), Ranta Soeharta mengungkapkan ada sekitar 200 mega watt potensi panas bumi di wilayah Pandegelang.
“Mereka (Hitay) tertarik mendirikan perusahaan panas bumi, karena memang saat ini, di Eropa sudah banyak Negara yang mulai mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Dan ternyata di Banten banyak potensi panas buminya,” kata Ranta ketika ditemui di ruangannya, Selasa (24/2).
Namun saat ini belum ada persetujuan antara pemprov Banten serta Hitay. Karena, menurut Ranta, perusahaan asal Eropa Timur tersebut masih harus mengecek keberadaan panas buminya, serta harus mendapatkan data yang pasti dari badan geologi nasional.
“Karena yang mengeluarkan data tentu badan Geologi Nasional. Tapi sampai saat ini, perwakilan dari Hitay masih berhubungan via telepon, mereka juga sudah tidak sabar untuk memastikannya,” kata Ranta.
Menurut Ranta, Hitay awalnya tertarik Hetai membangun pembangkit listrik tenaga angin di kawasan Banten Selatan, yaitu di Kabupaten Pandegelang dan Lebak. Ranta mengatakan, ketertarikan Hitay yang ingin membangun pembangkit listrik tenaga angin di Banten karena garis pantai yang cukup panjang di kawasan Banten Selatan, sehingga potensi angin sangat besar.
“Pantai selatan lumayan pajang, angin dari laut cukup banyak makanya sangat potensial jika mendirikan pembangkit listrik tenaga angin,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian provinsi Banten ini juga mengatakan jika nantinya Hitay jadi menanamkan investasi di Banten, target investasi Banten pada 2015 sedikit berkurang. “Namun, belum pasti tahun ini Hitay akan mendirikan perusahaan, karena masih banyak proses yang harus dilalui,” jelasnya.