Selasa 24 Feb 2015 07:21 WIB

Ridwan Kamil Kembangkan Agro Tourism

Rep: rahmat/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Taman Bunga Mae Fah Luang di Doi Tung, Chiang Rai, Thailand
Taman Bunga Mae Fah Luang di Doi Tung, Chiang Rai, Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jika Anda memiliki rencana menikah dalam satu atau dua tahun ke depan, mungkin Wedding Garden yang akan dibuat di Lokasi Kebun Bunga berkelas dunia di Bandung Timur, bisa menjadi salah satu alternatif pilihan Anda.  Jika di Southern California ada Hartley Botanica dan Paradise Point sebagai tempat favorit prosesi pernikahan di taman, nantinya Kota Bandung juga akan memiliki Wedding Garden, yang menjadi salah satu bagian dari Kebun Bunga Terpadu Kelas Dunia yang akan dibangun di lahan seluas sekitar 10 hektar.

Kebun Bunga Terpadu ini akan dibangun dengan memanfaatkan lahan milik TNI, yaitu lahan Yon Zipur 9 Bandung di wilayah Ujung Berung, Bandung Timur. ‘’Alhamdulillah Bapak KSAD dan Bapak Aslog sudah setuju,’’ tandas Ridwan Kamil saat memimpin rapat mendadak khusus membahas rencana pembangunan  Kebun Bunga Terpadu tersebut di Chiang Rai, Thailand beberapa waktu lalu.

Komandan Yon Zipur 9 Bandung, Mayor Bambang Iswandaru mengungkapkan bahwa Kesatuan Yon Zipur 9 memiliki lahan seluas 55 hektar. ‘’Ada sekitar 18 hektar yang bisa dimanfaatkan,’’  ungkap Bambang. Pihaknya menyambut baik dan mendukung rencana Pemkot Bandung tersebut.

Ridwan Kamil berkunjung ke Thailand beberapa waktu lalu, salah satu agendanya yaitu meninjau langsung lokasi pemanfaatan lahan bekas kebun Opium, yang disulap dalam 21 tahun menjadi kebun-kebun bunga,lahan  kopi dan lahan tanaman sejenis kacang, Makadamia. Ide pembuatan kebun-kebun bunga di dataran tinggi Chiang Rai tersebut langsung dari Ibu Suri, Ibunda Raja Thailand.

Sesaat usai meninjau Mae Fah Luang Garden di Doi Tung, Chiang Rai, Walikota Ridwan Kamil langsung melakukan pertemuan internal dengan sejumlah kepala dinas dan anggota dewan serta  tim teknis, mematangkan rencana pembuatan kebun bunga ini di Bandung. ‘’Targetnya adalah dalam enam bulan ke depan atau bulan Agustus, sudah bisa dilakukan Ground Breaking,’’ tegas Kang Emil.

Ridwan Kamil didampingi Komandan Yon Zipur 9 Mayor Bambang Iswandaru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Herlan JS, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Elly Wasliah, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Arif Prasetya, Anggota Komisi B, Aan Andi Purnama serta Sekretaris Komisi B Kurnia Solihat. Juga turut dalam rombongan, arsitek bangunan Angie Miranti serta Arsitek Landscape Umar.

Diungkapkan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan kamil, bahwa kota Bandung merupakan kota wisata dengan kunjungan wisatawan sebanyak enam juta turis pertahun.  Tapi di sisi lain masih banyak masyarakat yang hidup di bawah kesejahteraan. Dengan adanya kebun bunga yang merupakan multi destinasi, menurut Kang Emil akan membuat masyarakat di sekitarnya akan berkembang dari sisi perekonomian dan kesejahteraannya.

Perkebunan Bunga multi destinasi ini akan dibangun di Bandung Timur, Bandung Utara, Bandung Selatan dan Bandung Barat. Masing-masing satu Perkebunan Bunga Terpadu. ‘’Yang akan kita kerjakan adalah sepuluh hektar dulu di Bandung Timur,’’ ungkap Kang Emil.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Herlan JS menegaskan bahwa kehadiran Kebun Bunga itu nantinya akan menambah destinasi wisata di Kota Bandung.  ‘’Bandung khan identik dengan Kota Kembang. Tapi selain di Cihideung, belum ada tempat yang benar-benar menjadi ciri khas atau identitas sebagai Kota kembang,’’ tandas Herlan.

Dikatakan Kang Emil bahwa tujuan wisatawan di Bandung kebanyakan ada di wilayah Bandung Tengah dengan wisata utamanya adalah kuliner, outlet serta hotel.  ‘’Nah agar tidak menumpuk di Bandung Tengah, harus kita geser ke wilayah Bandung lainnya, salah satunya adalah di Bandung Timur ini,’’ ungkap Kang Emil dalam rapat tersebut. Jenis pariwisatanya pun juga jenis baru, yaitu Agro Tourism.

Dikatakan Kang Emil, pihaknya juga akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk bisa teeerlllibat langsung dalam pengembangan dan keberlangsungan Kebun Bunga Terpadu ini nanti. ‘’Jadi nanti akan kita cari sekelompok masyarakat yang bisa menanam jenis-jenis bunga yang akan digunakan di Kebun itu dan juga untuk dijual. Mereka hanya menanam dan nanti hasil bunganya kita serap, kita beli,’’ ungkapnya.  

Menurutnya,  saat ini  di Kota Bandung terdapat  sekitar 300 ribu warga miskin. ‘’Saya nggak mau gagasan ini berkembang, yang kaya makin kaya, tapi yang miskin cuman jadi penonton.  Jadi nanti dengan adanya ini, tentunya  membangkitkan perekonomian Bandung Timur. Selain itu kesejahteraan prajurit dan masyarakat juga bisa kita tingkatkan,’’ papar Kang Emil. Pada rapat tersebut, Ridwan Kamil meminta agar batas-batas wilayah yang akan dibangun Kebun Bunga Terpadu ini segera disurvei. Sehingga jelas batas wilayah dan sudah terlihat geometrinya.

Dijelaskan Kang Emil, nanti Kebun Bunga Terpadu ini ada sekitar tujuh fungsinya. Pertama, wisatawan yang ingin melihat keindahan Kebun Bunga. Untuk masuknya pakai tike. Ini sebagai bentuk rasa tanggungjawab pengunjung  dan uang tiket digunakan untuk pemeliharaan Kebun Bunga ini serta salah satu pemasukan.

Kedua, di lokasi ini akan ada pasar bunga skala pembelian borongan atau skala truk. Ketiga, juga akan disediakan Flower Market skala eceran atau ritel. Produk keempat, di lokasi ini juga akan tersedia wisata kuliner dengan beberapa tempat makan dan lokasinya berada di tengah-tengah Kebun Bunga. Kemudian juga akan kita sediakan Wedding garden. Lengkap dengan bangunan untuk akad nikah. ‘’Jadi setelah akad nikah di bangunan tersebut, geser ke Wedding Garden untuk perayaannya,’’ kata Kang Emil.

Produk lainnya yang bisa menjadi pemasukan, kita juga menyediakan Meeting Garden. Meeting atau pertemuan yang biasanya dilakukan di dalam gedung atau ruangan, tentunya suasananya akan jauh berbeda dan lebih nyaman jika dilakukan di Kebun Bunga.

Selain itu, di lokasi Kebun Bunga Terpadu itu juga akan disediakan semacam Tourism Center. Bisa saja misalnya menampilkan sejarah atau tempat asal bunga-bunga yang ditanam di lokasi Kebun Bunga Terpadu ini. Serta sekaligus ada lahan untuk pembibitan bunga-bunga itu. ‘’Kalau ada misalnya wisatawan yang ingin belajar cara menanam dan mengembangkan jenis-jenis bunga tertentu misalnya, mereka juga bisa belajar dan praktek langsung didampingi dengan pakarnya.

Di lokasi ini juga tentunya akan menjual produk-produk merchandise seperti kaos atau boneka  serta kerajinan-kerajinan tangan souvenir khas Jawa Barat. ‘’Nanti tolong dikaji misalnya produk-produk apa saja yang bisa lku di pasaran. Nah nanti produksinya kita serahkan ke industri rumahan atau perorangan dengan sistem plasma misalnya,’’ kata Kang Emil. Ia tidak ingin nantinya produk-produk yang dijual di lokasi kebun Bunga Terpadu ini merupakan buatan pabrik dalam skala besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement