REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia, khususnya dalam pengembangan bidang pariwisata.
"Kalau Tanjung Lesung ini berhasil maka akan menjadi model daerah lain khusus bidang pariwisata. Maka betapa pentingnya keberhasilan Tanjung Lesung ini sebagai KEK pariwisata," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya usai mendampingi presiden Joko Widodo meresmikan KEK Pariwisata Tanjung Lesung di Pandeglang, Senin (23/2).
Dengan demikian, kata Yahya, jika industri pariwisata Indonesia berhasil maka pariwisata Indonesia siap bersaing dengan negara-negara lain. Sebab, saat ini Indonesia yang sangat kaya dengan potensi pariwisata alam (nature) dan juga budaya (culture), masih kalah jauh dari Malaysia dan Thailand.
"Malaysia devisa negara dari sektor pariwisata dua kali lipat dari negara kita yakni 20 miliar dolar AS dan Thailand sekitar 40 miliar dolar AS. Sedangkan kita devisa dari pariwisata masih sekitar 10 miliar dolar AS," kata Arief Yahya.
Ia mengatakan, KEK pariwisata Tanjung Lesung dengan potensi pariwisata alam yang sangat baik merupakan mega proyek tourism dengan target kunjungan wisatawan mancanegara sekitar satu juta orang setiap tahun.
Dengan demikian, jika pengembangan KEK Tanjung Lesung tersebut berhasil akan memberikan dampak terhadap devisa negara yang cukup besar dari sektor pariwisata.
"Kami mengharapkan 10 ribu kamar hotel di sini bisa dibangun. Dan yang terpenting akses jalan harus segera dibangun," kata Arief Yahya. Apalagi, kata dia, dengan adanya janji presiden yang siap membangun jalan tol dari Serang menuju kawasan KEK Tanjung Lesung dalam kurun waktu tiga tahun, akan mempercepat proses pengembangan dan akses menuju KEK Tanjung Lesung.