Senin 23 Feb 2015 16:14 WIB

'E-Ticketing Transjakarta untuk Meningkatkan Pelayanan'

Rep: c97/ Red: Angga Indrawan
Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (22/2).   (Republika//Raisan Al Farisi)
Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (22/2). (Republika//Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Trans Jakarta, Steve Antonius Kosasih menyatakan bahwa pemberlakuan e-ticketing dijalankan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Menurutnya, kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurai antrean di halte busway.

"Coba bayangkan jika semua orang antre kembalian. Dulu ada masanya kami selalu menyediakan dua ton uang logan dalam sehari, hanya untuk kembalian," tutur Steve, Senin (23/2). Sekarang, katanya, dengan e-money cukup dengan membayar Rp 20 ribu bisa tap lima kali.

Adapun target besar Transjakarta tahun ini adalah menambah armada, merenovasi halte, dan integrasi Kopaja serta APTB. Ia menyampaikan telah ada titik temu dengan dua instrumen tersebut.

Menurutnya, nanti saat Kopaja dan APTB sudah bergabung, mereka tidak boleh lagi masuk keluar jalur busway. Steve menegaskan, April ini semuanya sudah harus terintegrasi, terutama sistem e-ticketing.

Namun demikian, Steve mengakui bahwa sosialisasi terhadap integrasi sistem e-ticketing ini belum intensif. Sebab, belum ada tanda tangan resmi dengan APTB dan Kopaja. Ia menyampaikan bahwa integrasi sistem akan menguntungkan semua pihak.

"Untuk kami, seolah-olah ada penambahan armada. Untuk Kopaja dan APTB lebih diuntungkan karena dengan sistem Rp/Km dia bisa pulang-pergi setidaknya empat kali," ujar Steve. Masyarakat pun, katanya, diuntungkan karena tidak perlu menunggu armada terlalu lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement