REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga beras di pasar tradisional kota Bandar Lampung terus beranjak naik setiap pekan. Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak pertengahan Desember tahun lalu, karena stok gabah petani menipis, juga memasuki musim tanam.
Pedagang beras di Pasar SMEP Bandar Lampung, Ahad (22/2), menyatakan kenaikan harga karena stok gabah di tingkat petani dan penggilingan mulai berkurang. "Memang sekarang harga beras sedang tinggi-tingginya. Stok gabah di petani dan penggilingan lagi kosong," ujar Gandi, pedagang beras kemasan berbagai merek.
Beras kualitas super, ia jual dengan harga Rp 13 ribu per kg, beras kualitas medium Rp 12.000 per kg, dan kualitas standar Rp 10.500 per kg. Menurut dia, harga sekarang sudah beberapa kali terjadi kenaikan, sejak Desember tahun lalu hingga pertengahan Februari 2015 terjadi kenaikan hingga Rp 5.000 per kg.
Masnan, pedagang beras di Jalan Cutditiro Kemiling, mengaku kenaikan selalu terjadi saat pengiriman pesanan berasnya dari distributor, setiap pekan. Kenaikan berkisar Rp 200 hingg Rp 500 per kg per pekan. "Setiap minggu selalu naik sekitar Rp 200 - Rp 500 per kg," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung, Ferynia, membenarkan terjadi kenaikan harga beras hingga Februari 2015. Pasalnya, kata dia, saat ini stok gabah sudah berkurang dan masih menunggu masa panen.
Aparatnya saat melakukan pemantauan di tiga pasar tradisional, menemukan harga beras sudah naik sejak Desember 2014. Saat ini, harga beras kualitas biasa dari Rp 8.500 per kg menjadi Rp 10 ribu per kg,sedangkan harga beras premium atau super mencapai Rp 13 ribu - Rp 14 ribu per kg.