REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Golkar Jateng menggalang kekuatan di KMP (Koalisi Merah Putih).
Ketua DPD Golkar Jawa Tengah, Wisnu Hardono mengatakan pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan para ketua partai dari lima partai anggota KMP di Jawa Tengah, untuk memantapkan sikap menjelang Pilkada serentak.
''Kemarin malam, kita sudah mengadakan pertemuan di Semarang. Para ketua dan pimpinan partai di anggota KMP di Jatang, sudah mencapai kesepakatan untuk bersatu dan hanya mengajukan satu calon di masing-masing kabupaten yang akan diselenggarakan pilkada,'' jelasnya di Purwokerto, Ahad (22/2).
Ia melanjutkan dengan soliditas para pengurus partai di lima anggota KMP tersebut, pihaknya menargetkan agar dalam Pilkada serentak bisa membuahkan hasil maksimal.
''Dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang diselenggarakan di Jateng, minimal kita bisa memenangkan pilkada di 15 kabupaten/kota,'' katanya.
Meski demikian Wisnu menyatakan, koalisi dalam mengusung calon kepala daerah di 21 kabupaten/kota ini, nantinya tidak hanya beranggotakan ke lima partai anggota KMP itu saja.
''Kalau memang ada partai lain yang hendak bergabung, kita masih membuka diri. Tapi yang jelas, lima partai yang tergabung dalam KMP sudah memiliki kesamaan pandangan hanya untuk mengusung satu calon dalam setiap pilkada yang berlangsung di kabupaten/kota," jelasnya lagi.
Soal mekanisme siapa figur calon yang akan diusung di masing-masing kabupaten/kota, Wisnu mengatakan hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan para pimpinan parpol anggota koalisi di KMP. Namun dia memastinya, semuanya akan dibicarakan secara adil dan transparan.
Untuk itu, bila satu partai anggota KMP memiliki calon kepala daerah yang dianggap layak dan mendapat dukungan dari masyarakat, dipersilakan diajukan. Demikian juga dengan partai lainnya memiliki calon serupa.
''Bila ada dua atau lebih calon yang dinilai layak diajukan, nanti akan kita laksanakan survey. Dari hasil survey itulah, kita kemudian menentukan calon yang paling mendapat dukungan untuk diajukan sebagai calon kepala daerah dari KMP,'' ujarnya.
Dengan cara ini, kata Wisnu, maka proses pemilihan kepala daerah di lingkungan partai anggota KMP akan menjadi lebih fair dan adil.
''Jadi tidak hanya calon dari Golkar saja yang nantinya diajukan KMP sebagai calon kepala daerah. Tapi juga bisa dari kader partai lain anggota koalisi,'' katanya,
Wisnu melanjutkan, dengan jumlah anggota koalisi yang mencapai lima partai, dipastikan tidak ada kesulitan untuk mengajukan seorang calon.
Ia mengakui, kesepakatan antar pimpinan parpol di tingkat Provinsi Jateng tersebut, memang masih perlu disosisalisasikan di jajaran pengurus parpol kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada.
Namun dia optimistis, kesepakatan ini akan dipatuhi jajaran pengurus partai anggota KMP yang ada di kabupaten/kota.
''Kalau ada kader parpol yang tidak mematuhi ketentuan partai di tingkat provinsi, tentu akan mendapat sanksi dari pengurus partai provinsi,'' tegasnya.