REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sampah menjadi persoalan yang belum mampu ditangani optimal oleh Pemerintah Provinsi Yogyakarta. Hal tersebut bisa dilihat di antaranya dengan banyak tempat yang belum tersedian tempat sampah.
“masih banyak juga masyarakat melakukan pembakaran sampah yang cukup membahayakan bagi lingkungan,” ujar Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Paduka Pakualam IX, saat acara puncak peringatan peduli sampah di Lapangan Denggung, Sleman, DIY, Sabtu (21/2).
Wagub menuturkan, beberapa langkah penanganan sampah di DIY dilakukan, di antaranya dengan memanfaatkan jaringan pengelolaan sampah mandiri. Selain itu, Tempat Pembuangan Sampah (TPA) juga dioptimalkan.
Namun, khusus penanganan sampah melalui (TPA) di DIY baru 10 persen. Angka tersebut, menurut Wagub masih sangat kecil. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani maka akan berdampak terhadap lingkungan terkait air dan udara yang juga bisa memicu terjadinya banjir.
Sebagai pioner tingkat nasional dalam hal teknologi penanganan sampah, Wagub mengharapkan, teknologi penanganan sampah bisa dikembangkan sampai di tingkat RT bahkan rumah tangga. “Ini agar keberadaan sampah bisa dikurangi, dan sampah bisa diberdayakan menjadi barang yang bermanfaat,” katanya.