REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aparat Polrestabes Semarang terus melakukan pendataan jumlah korban kecelakaan maut bus PO Sang Engon di ruas tol Jatingaleh-Tembalang. Polisi masih mengalami hambatan dalam melakukan identifikasi korban. Ini karena, semua korban baik yang tewas dan terluka berada di rumah sakit yang berbeda.
Data terakhir, jumlah korban tewas bertambah menjadi 16 orang. Masing-masing enam jenazah korban berada di kamar mayat RSUP dr Kariadi. “Sementara 10 jenazah lainnya di kamar mayat RS Bhayangkara, Semarang,” kata Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Pungky Buwana Santoso, Jumat (20/2).
Menurut Kasatlantas, hingga saat ini sejumlah korban tewas sudah teridentifikasi. Yakni Nanda, Syarif Hidayatullah, Selfiah, Maryadi, Bima Saputra dan Sumisih. Rata- rata para korban dalam kecelakaan maut ini berasal dari Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Dengan demikian, jumlah korban tewas 16 orang dan 51 orang penumpang lainnya mengalami luka- luka,” jelas Pungky. Saat ini, tambahnya, pendataan masih terus dilakukan pihak kepolisian karena korban selamat dibawa ke beberapa rumah sakit.
Sementara itu, berdasarkan data pasien di RS Bhayangkara Semarang sedikitnya ada 24 korban luka- luka yang menjalani perawatan. Yakni Ahmad Marjuki (50), Sutimah (60), Haryani (60), Giyatun (48), Hadi (60), Endang Sugiarti (48) Kasni (33), Kusman (36), Prianing (49), Aisyah (5), Iskhomah (42), M Husen (sopir) dan Mohammad (74).
Selain itu Rochim, Pratiwi (55), Syamsudin (45), Mutarsih (48), Muning (40), Pratiwi (55), Pujianto (60), Endang Sulistyowati (40), Juwiah (45), Utomo (30), Juwadi (40) dan Aryani (38).
Seperti diketahui, bus bernopol B 7222 KGA yang dikemudikan M Husen mengalami kecelakaan maut di ruas tol Jatingaleh- Tembalang. Bus mengangkut warga Dander yang baru saja mengikuti pengajian Kliwonan di Kota Pekalongan ini melompati pagar pembatas jalan dan terguling saat melaju di tikungan tajam jalan tol ini.