REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pernyataan Presiden AS Barack Obama bahwa negaranya tak memerangi Islam, melainkan memerangi penganut paham radikal dinilai bukan sebuah bentuk kepedulian negara adidaya itu terhadap umat Muslim.
“Obama sangat telat memberikan tanggapan mengenai peristiwa penembakan mahasiswa Muslim di Chapel Hill, karena peta bawah sadar Amerika, Inggris, Prancis, memang semua sama seperti itu,” ujar Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Kamis (19/2).
Ia juga menyayangkan sikap media Barat yang memberikan perlakuan berbeda jika pelaku kejahatan diketahui dari Islam. Misalnya, saat tragedi yang menimpa majalah satir Prancis, Charlie Hebdo yang sangat di-blow up.
“Amerika sejak dulu selalu mendahulukan kepentingan mereka sendiri,” kata dia.
Yunahar menilai, meski Amerika mengaku negara demokrasi, mereka tidak peduli dengan negara demokrasi lainnya.
"Jika masalah suatu negara sesuai dengan kepentingan mereka, mereka akan ikut campur. Jika tidak, mereka akan diam," jelasnya.