Jumat 20 Feb 2015 11:20 WIB

IPM Kabupaten Bandung Tertinggi di Jawa Barat

Rep: c 80/ Red: Indah Wulandari
 Puan Maharani (tengah) , berbincang dengan seorang pasien saat meninjau ruangan klinik Gigi, di Puskesmas Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/1).  (foto: Septianjar Muharam)
Foto: Republika Bandung
Puan Maharani (tengah) , berbincang dengan seorang pasien saat meninjau ruangan klinik Gigi, di Puskesmas Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/1). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung tahun 2014, menurut perhitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung mencapai 75,69.

Pencapaian tersebut menunjukkan angka yang terus meningkat dibanding tahun 2013 yang tercatat 75,40. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Jawa Barat untuk Pemerintahan kategori kabupaten.

“Indikator penunjang kenaikan IPM tahun 2014 masing-masing berasal dari sektor pendidikan 98,86, kesehatan 70,54 dan daya beli (ekonomi) sebesar 645,11,” jelas Kepala BPS Kabupaten Bandung Basworo Wahyu Utomo dalam rilisnya, Jumat (20/2).

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan bahwa kenaikan IPM tersebut merupakan salah satu bukti dari kesungguhan pemerintah, masyarakat dan dunia swasta dalam upayanya menjalankan proses pembangunan diberbagai aspek kehidupan.

‘’Kenaikan IPM ini merupakan hasil usaha bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat yang terus bahu-membahu menjalani proses pembangunan demi kesejahteraan kita bersama,’’ kata Dadang.

Untuk kategori pemerintah kabupaten, pencapaian IPM sebesar 75,69 tersebut merupakan angka  tertinggi di Jawa Barat. Meskipun masih belum menyaingi pencapaian IPM untuk kota –kota besar di Jawa barat. Namun Dadang tetap bersyukur ada peningkatan kualitas hidup warganya.

‘’Jangan membandingkan dengan kenaikan IPM dilingkungan kota, karena tantangan yang dihadapi oleh pemerintah kabupaten dan kota sangat berbeda. Mulai dari jangkauan wilayah, struktur sosial ekonomi maupun aspek lainnya juga agak berbeda,’’ ujarnya.

Dalam pemberitahuannya, BPS Kabupaten Bandung juga mengungkapkan, Kecamatan Cileunyi masih menempati urutan teratas dalam pencapaian IPM selama dua tahun berturut-turut.

Pada tahun 2013, IPM cileunyi menempati angka 79,06, naik menjadi 79,13 pada tahun 2014. Sementara Kecamatan Rancaekek menduduki posisi kedua, dimana pada tahun 2013 sebesar 78,45, naik pada tahun 2014 menjadi 78,72.

Indikator kesehatan (Angka Harapan Hidup) tercatat menjadi salah satu penentu. Kecamatan Cileunyi meraih IPM tertinggi di Kabupaten Bandung dalam dua tahun berturut-turut.

Terungkap, tahun 2013 angka harapan hidup di wilayah kecamatan tersebut mencapai 72,82 tahun, naik menjadi 73,54 pada tahun 2014. Sedangkan untuk indikator daya beli (ekonomi) Kecamatan Baleendah menempati urutan pertama. Hal itu terlihat pada tahun 2013 sebesar 671,38, naik menjadi 672,27.

Kecamatan Margahayu tercatat pula sebagai peraih tertinggi untuk indikator pendidikan (Angka Melek Huruf).

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung, Kecamatan Margahayu pada tahun 2013 meraih indikator pendidikan sebesar 99,79, raihan yang sama terjadi pula pada tahun 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement