Jumat 20 Feb 2015 00:15 WIB

Gus Nuril Hadiri Perayaan Imlek di Pati

Pernak-pernik Imlek
Foto: Antara
Pernak-pernik Imlek

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Pimpinan Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang Kiai Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2566 yang di Klenteng Hok Tek Bio Pati, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut Nuril Arifin Husein yang juga tokoh Banser Jateng ditemui di sela-sela kehadirannya di Tempat Ibadah Umat Tri Darma (TITD) Hok Tek Bio di Jalan Setia Budi Pati, kehadiran ini sebagai bentuk kesadaran bahwa bangsa ini tidak bisa hidup dengan sendiri-sendiri.

Apalagi, kata dia, warga Thionghoa yang merayakan Imlek juga bertujuan untuk mendoakan alam semesta ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

Bentuk kepedulian tersebut, kata dia, tentunya patut diapresiasi dan mendapat dukungan.

Perayaan Imlek, kata dia, tak ubahnya seperti sedekah bumi, karena di Tongkok perayaan Imlek bertujuan untuk menyambut perubahan musim dari musim dingin ke musim semi sehingga kehidupan masyarakat setempat kembali berkembang.

Bahkan, lanjut dia, perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya diperingati kalangan tertentu, melainkan semua umat beragama juga merayakannya.

Oleh karena itu, lanjut dia, ikut dalam perayaan budaya Tionghoa itu tidak ada permasalahan, seperti halnya orang banyak yang mendoakan hal-hal positif.

"Hal itu, juga sebagai bentuk anjuran kepada jiwa manusia untuk berbuat baik kepada alam semesta, sehingga Imlek itu tidak bisa dimaknai sebagai budaya orang Tionghoa saja," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, orang Indonesia sebagian besar juga menganut budaya Tioghoa, termasuk di bidang pertanian serta banyak wali yang berasal dari Cina.

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek di Kabupaten Pati yang dimeriahkan dengan kirab Imlek yang bertujuan untuk tolak balak tidak hanya diikuti oleh warga Tionghoa karena lima pondok pesantren dari Kabupaten Pati, Semarang dan Gresik, Jatim, juga ikut memeriahkan kirab tersebut.

Di antaranya, dari Ponpes Roudlotul Falah Gembong, Pati, Ponpes Salafiyah Kajen, Ponpes Komarudin Gresik, serta Ponpes dari Semarang.

Adapun total peserta kirab sebanyak delapan kelompok dengan menampilkan berbagai kesenian mulai dari drum band, tarian naga dan barong sai, dan kesenian reog serta kesenian jaran kepang.

Grup drum band dari Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro Semarang juga ikut memeriahkan acara tersebut.

Sepanjang rute kirab yang dimulai dari Hok Tek Bio Jalan Setia Budi- Jalan Pemuda-Jalan Panglima Sudirman-Jalan Jiwonolo-Jalan Supriyadi dan kembali ke klenteng dengan jarak sekitar 4,5 kilometer dipadati masyarakat yang ingin menyaksikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement