Kamis 19 Feb 2015 20:16 WIB

Daripada Dibantu Makanan, Warga Minta Dibuatkan Tanggul

Rep: c81/ Red: Dwi Murdaningsih
Kawasan Mangga Dua di Jakarta Utara yang rawan banjir dipasang tanggul pada Ahad (8/6).
Foto: Republika/Wihdan
Kawasan Mangga Dua di Jakarta Utara yang rawan banjir dipasang tanggul pada Ahad (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Warga korban Banjir yang berada di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang mengharapkan pembangunan tanggul agar bisa menahan air yang biasa meluap dari kali Kalumpang. Harapan tersebut diutarakan agar desa di Kecamatan Padarincang tak menjadi langganan banjir.

Menurut pengakuan warga, banjir memang menjadi langganan disaat curah hujan tinggi seperti ini. "Pengennya sih dibangun tanggul, dari pada dikasih bantuan (makanan), mendingan dibangun tanggul biar nggak banjir terus," kata salah seorang korban, Jubaidah (45), Kamis (19/2).

Jubaidah juga mengaku, meski setiap tahunnya dilanda banjir, namun pemerintah Kabupaten Serang jarang memberikan bantuan. Meski sudah terendam dengan rata-rata kedalaman satu meter, warga tak mau mengungsi karena khawatir dengan barang-barangnya yang berada dirumah.

"Kami nggak bakal ngungsi. Emangnya mau kemana lagi,  orang tempat saya disini, takut barang-barang nggak ada yang ngamanin juga," tegasnya.

Akibat Banjir inipun, beberapa sekolah diliburkan. Bahkan, sebagian anak-anak sekolah pun memilih mencari ikan guna mengisi waktu. Serta digunakan untuk menambah lauk makan karena warga tak bisa kemana-mana.

"Nyari ikan buat dimakan. Ibu nggak bisa belanja. Kursi nya di tumpuk, tidur nya di kursi," kata Hidayatullah (12), murid kelas lima SD Sukamaju, Kamis (19/2).

Banjir yang setiap tahun menerjang kecamatan Padarincang ini merendam tujuh desa yaitu, Desa Sukamaju, Citasuk, Suarna, Ciseke, Batukung, Bayur, dan Kalumpang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement